Gugatan diajukan terhadap sekolah piagam Detroit, Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa anggota staf sekolah tersebut membuat seorang gadis berusia 14 tahun membuka pakaian dalamnya setelah dia dituduh memiliki vape. Gadis berusia 14 tahun tersebut adalah siswa kelas delapan di Akademi George Crockett di Detroit, Michigan, Amerika Serikat.

Pada 24 Maret lalu, ibu gadis berusia 14 tahun tersebut menulis surat ke sekolah yang merinci kekhawatirannya tentang keselamatan dan kesejahteraan mental putrinya karena anaknya jadi korban bullying.

Kemudian pada 27 Maret, gadis berusia 14 tahun dan gadis lainnya terlibat pertengkaran, dan keduanya diskors. Gadis berusia 14 tahun diskors selama tiga hari dan temannya diskors selama lima hari.

Kedua gadis tersebut menyatakan bahwa pada 25 April, mereka di geledah di ruang konseling, menurut gugatan tadi. Setelah pertengkaran di bulan Maret terjadi, gadis berusia 14 tahun itu dikeluarkan dari kelas dan saat itulah gadis lain memberitahu anggota staf bahwa gadis tersebut itu memiliki vape.

Staf menggeledah loker, ransel, saku, dan ruang kelas gadis berusia 14 tahun itu, dan tidak menemukan bukti kepemilikan vape. Gugatan tersebut menuduh bahwa pemimpin sekolah, Thomas Goodley memberi wewenang kepada konselor sekolah, Lakeisha Johnson, dan pelatih instruksional sekolah, Shawn Shwartz, untuk menggeledah gadis berusia 14 tahun di kantor Johnson.

Kantor tersebut memiliki dua jendela dan hanya satu yang ditutupi kertas, menurut gugatan tersebut. Tak seorang pun di sekolah menelepon ibu gadis berusia 14 tahun itu untuk meminta persetujuan atau memberi tahu dia bahwa penggeledahan yang mengharuskan anaknya membuka pakaian dalam akan dilakukan.

Via clickondetroit.co