PBB: Anak-Anak dan Remaja Jadi Mangsa Iklan Online Produk Berbahaya Bagi Kesehatan

By Vapemagz | News | Sabtu, 22 Februari 2020

Anak-anak dan remaja dibombardir dengan iklan di media sosial yang mempromosikan produk berbahaya dari makanan cepat saji ke tembakau dan alkohol. Hal ini merupakan temuan laporan PBB pada hari Rabu (19/2/2020). Penulis utama laporan itu Anthony Costello mengatakan pengiklan juga menjual data tentang anak-anak yang diperoleh dari game elektronik ke raksasa teknologi global.

“Anak-anak berhak untuk tidak dibombardir setiap hari di ponsel mereka dengan iklan untuk mencuri data mereka,” kata Costello, profesor kesehatan global dan keberlanjutan di University College London.

“Iklan produk berbahaya bagi kesehatan ditargetkan pada anak-anak global terutama di sekitar hal-hal yang akan memengaruhi perkembangan dan kesehatan mereka. Hal-hal seperti mempromosikan gula, makanan cepat saji, tembakau, alkohol, permainan, dan perjudian,” Costello menambahkan.

Laporan berjudul “Masa Depan untuk Anak-Anak Sedunia?” dirilis oleh komisi lebih dari 40 ahli yang diselenggarakan oleh organisasi di bawah PBB yakni Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF dan Jurnal medis Lancet. “Industri harus diatur untuk melindungi kaum muda dari penggunaan data pribadi mereka yang tidak tepat,” katanya.

Reuters
Vape tidak boleh digunakan oleh anak-anak dan remaja.

Di beberapa negara anak-anak melihat hingga 30.000 iklan TV per tahun. Sementara paparan kaum muda terhadap iklan vape (rokok elektrik) di Amerika Serikat juga ditemukan telah meluas. Di Brasil, China, India dan Nigeria dua pertiga anak usia 5 dan 6 tahun yang disurvei dapat mengidentifikasi setidaknya satu logo merek rokok.

“Tapi ketakutan terbesar saya adalah tren dalam iklan media sosial dan penargetan algoritmik. Banyak game sebenarnya dibuat oleh perusahaan periklanan yang kemudian akan menjual semua data anak-anak itu tanpa izin ke perusahaan besar (teknologi),” kata Costello.

Laporan itu juga menemukan paparan anak-anak terhadap pemasaran komersial junk food dan minuman manis dikaitkan dengan membeli makanan yang tidak sehat, kelebihan berat badan dan obesitas. Jumlah anak-anak dan remaja gemuk melonjak 11 kali lipat dari 11 juta pada 1975 menjadi 124 juta pada 2016, katanya. WHO pada Oktober 2016 mengatakan pemerintah harus mengenakan pajak minuman manis untuk memerangi epidemi global obesitas dan diabetes.

(Via Reuters)

Comments

Comments are closed.