Para ahli melaporkan penyakit terkait penggunaan vape atau vaping yang telah mempengaruhi lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan setidaknya 29 kematian di Amerika Serikat (AS), hanya akan terbatas di sekitar AS saja. Pakar toksikologi dan kecanduan mengatakan penyakit paru-paru yang terkait dengan vaping adalah “fenomena spesifik AS”.
Sejauh ini tidak ada bukti bahwa penyakit itu juga terjadi di Inggris atau negara lain yang mana tingkat penggunaan vapingnya juga tinggi. Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) telah mengumumkan kemungkinan penyakit paru-paru terkait vaping disebabkan karena penggunaan likuid dengan minyak yang mengandung THC atau bahan ganja.
“Apa yang terjadi di AS tidak terjadi di sini (Inggris], juga tidak terjadi di negara lain di mana vaping biasa dilakukan,” kata John Britton, direktur Pusat Studi Tembakau & Alkohol UK di Universitas Nottingham seperti dilansir Reuters.
Inggris saat ini memiliki sekitar 3,6 juta pengguna e-rokok reguler, tetapi minyak THC dilarang di negara itu. Begitu pula dengan peraturan mengenai pemasaran produk dimana iklan dipantau lebih ketat di Inggris ketimbang di AS.
Legalitas vaping di Inggris juga membuat jumlah pengguna rokok di Inggris berkurang lebih cepat daripada di AS. Inggris sendiri melalui Public Health England (PHE) telah menyatakan bahwa vape 95 persin lebih aman ketimbang rokok konvensional.
“Akan sangat memalukan jika orang dihalangi untuk menggunakan e-rokok karena apa yang terjadi di AS,” kata Ann McNeill, seorang profesor ahli Kecanduan Tembakau di Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience di King’s College London.
Beberapa negara bagian di AS telah melarang penggunaan rokok elektrik beraroma, seperti di Michigan dan New York, di tengah kekhawatiran meningkatnya jumlah kasus penyakit vaping. Meski demikian, saat pelarangan itu digugat, pengadilan setempat telah memblokir penerapan larangan tersebut, yang membuat aturan itu dibatalkan sementara, hingga proses putusan tingkat pengadilan yang lebih tinggi.
Presiden Trump mengumumkan bulan lalu bahwa pemerintahannya berencana untuk mencegah rokok elektrik dari penjualan, setelah jumlah remaja pengguna vape dilaporkan melonjak.
(Via Reuters)
Comments