Pandemi Meningkatkan Jumlah Penggunaan Rokok Tembakau di AS

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 10 Maret 2021

Kecemasan terkait pandemi, kebosanan, dan rutinitas yang tidak teratur dikutip sebagai pendorong utama peningkatan penggunaan rokok tembakau selama lockdown, menurut penelitian yang dirilis oleh Mailman School of Public Health Universitas Columbia.

“Kebijakan pemerintah terhadap pandemi yang dengan sengaja atau tidak sengaja membatasi akses ke vape mulai ketersediaan dan lambatnya layanan pengiriman. Sementara, pemerintah AS justru membiarkan produk rokok tembakau yang jelas lebih berbahaya dapat diakses secara luas,” kata Daniel Giovenco, PhD, asisten profesor ilmu sosiomedis di Columbia Mailman School, dan penulis utama studi tersebut.

Studi ini menyoroti cara-cara intervensi, serta kebijakan kesehatan masyarakat dapat lebih mendukung upaya berhenti dan pengurangan dampak buruk, baik selama pandemi Covid-19 dan seterusnya. Penemuan ini dipublikasikan dalam International Journal of Drug Policy.

Hampir semua peserta melaporkan mengalami peningkatan stres terkait Covid-19 yakni ketakutan tentang virus, ketidakpastian pekerjaan, dan efek psikologis dari isolasi. Faktor-faktor ini menggambarkan sebagai pendorong utama peningkatan penggunaan rokok tembakau.

Antara April-Mei 2020, para peneliti melakukan wawancara telepon dengan perokok dewasa dan pengguna produk Electronic Nicotine Delivery Systems (ENDS), seperti vape. Partisipan dalam penelitian ini direkrut menggunakan kampanye iklan di Facebook dan Instagram.

AFP / Angela Weiss
Selama periode ini, hampir 90 persen populasi AS mengalami beberapa bentuk penguncian negara bagian. Pada saat wawancara, semua peserta secara sukarela mengisolasi diri di rumah, kecuali jika diminta untuk keluar rumah.

Di tingkat komunitas, akses ritel untuk produk rokok dan ENDS diatur berbeda. Rokok tembakau karena tergolong dalam bisnis umum, bisa diakses bebas di toserba dan pom bensin. Sementara vape tergolong dalam bisnis tidak umum, maka diharuskan untuk ditutup atau dibatasi jam layanannya, menurut siaran pers.

Beberapa pengguna ENDS memilih untuk memesan produk mereka secara online, sayangnya sering mengalami penundaan pengiriman. Akibatnya, beberapa pengguna ENDS terpaksa merokok karena hanya produk tersebut yang tersedia.

(Via EurekAlert)

Comments

Comments are closed.