Pakar Kesehatan Masyarakat: Alternatif Nikotin Adalah Masa Depan Perokok

By Bayu Nugroho | News | Senin, 4 Januari 2021

Melepaskan konsumsi nikotin memang masalah terberat untuk para perokok, apalagi mereka yang sudah merokok 60 batang bisa dikatakan sebagai perokok harian. Jonathan Foulds, profesor ilmu kesehatan masyarakat dan psikiatri, wakil direktur Pusat Penelitian Tembakau dan Kesehatan Penn State, rata-rata perokok dewasa telah melakukan sekitar 20 upaya serius untuk berhenti.

Namun, untuk berhenti terlalu sulit, karena pada umumnya nikotin membuat ketagihan. Sebelum memutuskan untuk berhenti merokok, rata-rata perokok memiliki 95 persen peluang untuk kembali merokok setahun kemudian.

Tak hanya itu, apabila perokok yang sudah terbiasa menikmati rokok dengan nikotin tinggi lebih enggan beralih ke nikotin rendah. Jika di pasaran hanya tersedia rokok bernikotin rendah pada umumnya mereka akan mencari rokok ilegal dengan kadar nikotin yang sesuai dengan keinginan mereka.

Priscilla du Preez / Unsplash
Hal terburuk lainnya, bahkan jika perokok mengikuti konseling dan menggunakan obat berhenti merokok masih ada kemungkinan 80 persen akan kembali merokok lagi dalam setahun kemudian.

Foulds mengungkapkan perokok pada umumnya hanya mencari efek psikologis dari nikotin, namun sayangnya mereka menderita efek kesehatan yang dihasilkan dari berbagai zat berbahaya lainnya pada saat tembakau dibakar.

Untuk mengatasi kecanduan nikotin ini, perokok akan lebih cenderung beralih ke produk seperti rokok elektrik dan produk Heat-not-Burn (HnB) demi mendapatkan nikotin yang mereka idamkan. Rokok elektrik dan HnB jelas lebih aman dengan rokok tembakau dari segi tingkat racun, inilah mengapa produk sejenis ini bisa membantu orang berhenti merokok.

“Sudah waktunya bagi produsen rokok besar untuk mendukung pengurangan nikotin pada produk rokok mereka sebagai peluang terbaik mereka untuk tetap berbisnis pada tahun 2030,” kata Foulds.

(Via Vapor Voice)

Comments

Comments are closed.