Otoritas Standar Periklanan atau Advertising Standards Authority (ASA) di Inggris memerintahkan British American Tobacco (BAT) untuk berhenti mengiklankan rokok elektriknya, Vype pada akun publik Instagram. ASA juga meminta para influencer untuk berhenti mempromosikan produk vape di media sosialnya.
Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (18/12), ASA juga mengarahkan perusahaan untuk menghapus semua iklan yang terkait dengan produk Vype di Instagram. Keputusan tersebut berasal dari penyelidikan ketujuh unggahan di Instagram oleh Vype.
Beberapa kelompok kesehatan mengajukan keluhan pada bulan Maret bahwa mereka sengaja melakukan promosi di sosial media demi menargetkan produk ke anak berusia di bawah 18 tahun. Tiga organisasi yakni Action on Smoking and Health, Campaign for Tobacco-Free Kids dan Stopping Tobacco Organizations and Products menuduh perusahaan telah menggunakan model yang tampaknya berusia di bawah 25 tahun, yang sebenarnya dilarang di Inggris.
Dalam keputusannya, ASA menilai BAT telah melanggar aturan untuk menggunakan model di bawah 25 tahun. Meski demikian, agensi tidak memutuskan bahwa BAT telah sengaja menargetkan siapa pun selain orang dewasa untuk target produknya.
“Putusan ASA adalah langkah maju yang besar dalam mencegah perusahaan tembakau menggunakan media sosial untuk mengiklankan produknya kepada kaum muda di Inggris dan di seluruh dunia,” kata Mark Hurley, direktur komunikasi internasional di Campaign for Tobacco-Free Kids.
Perusahaan-perusahaan tembakau telah mengucurkan jutaan dolar ke dalam bisnis rokok elektrik mereka karena penjualan rokok tradisional semakin menurun. Tetapi serentetan kematian dan penyakit terkait vaping dan kecanduan remaja yang tinggi terhadap produk-produk tersebut telah menimbulkan kekhawatiran atas keamanan perangkat-perangkat ini.
BAT, pembuat rokok Dunhill, melaporkan pendapatan produk vaping sebesar GBP189 juta untuk semester pertama tahun ini, naik dari 118 juta pound pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami akan mematuhi keputusan dan rekomendasi ASA untuk menghapus postingan yang relevan dan mengubah pengaturan akun Instagram kami,” kata Simon Cleverly, kepala grup urusan korporasi BAT.
(Via Reuters)
Comments