Nilai Transaksi Altria-JUUL Lebih dari Tiga Kali Lipat Harga Beli Freeport

By Vapemagz | News | Sabtu, 22 Desember 2018

Jika di Indonesia sedang ramai pemberitaan terkait kesuksesan pemerintah membeli 51 persen saham Freeport, industri vaping seolah tidak mau kalah saing. Kamis lalu, produsen rokok Marlboro, Altria Group Inc mengumumkan kesepakatan untuk membeli 35 persen saham perusahaan rokok elektrik JUUL Labs Inc.

Nilai kesepakatan antara kedua perusahaan tembakau itu mencapai USD 12,8 miliar atau setara IDR 185,6 triliun jika diasumsikan 1 USD = 14.500 IDR. Angka ini lebih dari tiga kali lipat nilai transaksi divestasi Freeport senilai USD 3,85 miliar atau setara IDR 56 triliun.

Kesepakatan antara Altria dan JUUL ini dianggap sebagai terobosan baru di bisnis industri tembakau. Transaksi ini dianggap sebagai jalan keluar bagi Altria yang mengalami penurunan penjualan rokok konvensional.  Per September 2018, volume rokok Altria turun 6,3 persen secara year to date (ytd). Begitu juga dengan harga sahamnya yang turun hampir 30 persen selama setahun terakhir.

“Kami mengambil tindakan signifikan untuk mempersiapkan masa depan di mana perokok dewasa lebih memilih produk yang tidak mudah terbakar ketimbang rokok,” kata Kepala Eksekutif Altria Howard Willard.

Menurut laporan Euromonitor International, pasar vape di Amerika Serikat diprediksi terus tumbuh kedeapannya. Pada 2017, pasar vape mencapai USD 4,6 miliar dari pasar rokok secara keseluruhan (termasuk konvensional) yang mencapai USD 94 miliar. Euromonitor International memprediksi pasar rokok elektrik bakal tumbuh hingga USD 11,7 miliar pada 2022.

Wells Fargo
Proses akuisisi JUUL Labs oleh Altria Group diprediksi membuat kedua perusahaan menguasai pangsa pasar rokok elektrik di AS.(ZAL)

Altria menggandeng Juul karena selama tiga tahun ke belakang, setelah JUUL memimpin pasar rokok elektrik di AS. Dalam rilisnya pada Kamis (20/12), Altria menyatakan JUUL menguasai sekitar 30 persen pangsa pasar vape AS.

Bahkan menurut laporan dari Wells Fargo, JUUL sukses menguasai pangsa pasar sebanyak 72,8 persen, sementara Altria yang sebelumnya memiliki produk rokok elektriknya MarkTen dan Green Smoke hanya menguasai 7,2 persen. Proses akuisisi saham JUUL ini juga membuat Altria menghentikan kelanjutan dari produk MarkTen dan Green Smoke.

Kesepakatan antara Altria dan JUUL mensyaratkan beberapa hal yang dianggap menguntungkan kedua belah pihak. Pertama, Altria tidak boleh menambah pembelian saham JUUL selama empat tahun ke depan. Kedua, Altria tidak dapat menjual atau mentransfer saham JUUL selama enam tahun.

Berikutnya, Altria tidak boleh berinovasi untuk produk vape kecuali melalui JUUL dalam enam tahun tersebut. Di sisi lain, kesepakatan itu juga memberikan hak pada Altria untuk dapat menempatkan orang pada satu per tiga dewan direksi JUUL.

Industri rokok elektrik di AS sendiri bukan tanpa tantangan. Meningkatnya jumlah siswa sekolah yang menggunakan rokok elektrik sebesar 78 persen secara year on year (yoy) dianggap sebagai sebuah epidemi yang perlu ditekan. Hal itu berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan produk JUUL pada siswa sekolah yang mencapai lebih dari 3 juta siswa.

(Via Reuters)

Comments

Comments are closed.