Nekat Berjualan di Tengah Lockdown, Polisi Amankan Pemilik Vape Shop di Inggris

By Vapemagz | News | Selasa, 14 April 2020

Ian Grave, pemilik Dog House Vaping Co di St Helens, Merseyside, Inggris terpaksa diamankan aparat kepolisian lantaran tetap berjualan di tengah kebijakan lockdown yang ditetapkan negara. Pria berusia 45 tahun ini sebelumnya berdalih tetap membiarkan bisnisnya beroperasi lantaran menyediakan produk yang membantu perokok berhenti merokok.

Dalam kebijakan lockdown yang ditetapkan pemerintah Inggris, hanya sektor yang menyediakan layanan “esensial” seperti toko makanan, layanan kesehatan dan penyedia jasa keuangan yang diizinkan tetap beroperasi. Sayangnya vape shop tidak termasuk dalam kategori esensial tersebut.

Kejadian yang dialami Grave ini terjadi pada akhir Maret lalu. Awalnya empat polisi tiba di Dog House Vaping Co dan memberi tahu staf yang bekerja untuk segera menutup tokonya. Staf penjaga toko itu lalu menelpon Grave yang segera datang ke toko dan berdebat dengan aparat.

“Saya pikir kami melakukan semuanya dengan benar. Saya hanya mempekerjakan satu anggota staf dan kami hanya membiarkan satu pelanggan yang diizinkan masuk secara bergantian,” kata Grave setelah kejadian itu.

“Saya pikir kami menyediakan layanan vital yang menjual produk nikotin, jadi mengapa tidak kita diizinkan beroperasi? Mereka tetap memaksa bahwa kita harus tutup. Saya tanya apa dasar hukumnya sehingga harus saya tutup dan mereka tidak tahu,” ucap Grave menjelaskan.

Karena dianggap melawan aparat, maka Grave terpaksa digelandang empat polisi itu. Grave menilai polisi terlalu agresif ketika mereka mendorongnya ke tanah dan menangkapnya. “Mereka melewati batas. Mereka memelintir lengan saya ke punggung. Saya merasa kesakitan,” ucap Grave.

Liverpool Echo via Daily Mail
Ian Grave, pemilik dari Dog House Vaping Co ditangkap aparat lantaran nekat berjualan di tengah lockdown.

“Ketika saya sampai di kantor polisi mereka tidak tahu harus menuntut saya dengan tuduhan apa. Di papan tulis tempat mereka menulis tindakan kriminal seperti ‘penjambretan’ atau ‘pencurian’, untuk saya rasanya mereka menulis sesuatu seperti ‘penjaga toko’,” ujar Grave.

Setelah sempat mendekam di sel tahanan selama beberapa jam, Ian Grave akhirnya dibebaskan. Dirinya pun menilai para petugas di kantor polisi telah melakukan tugasnya dengan baik.

Juru bicara kepolisian Merseyside mengakui telah menangkap Grave dan telah membebaskannya. Meski demikian, kepolisian mengatakan penyeldikan tetap berlanjut.

“Kami dapat mengonfirmasi seorang pria berusia 45 tahun ditangkap atas dugaan menjalankan bisnis yang tidak esensial setelah penyelidikan di Thatto Heath, Kamis, 26 Maret. Dia telah dibebaskan dalam penyelidikan sementara penyelidikan kami berlanjut,” katanya.

Toko-toko yang melanggar kebijakan lockdown terancam mendapatkan denda hingga pencabutan izin beroperasi. Sebelumnya UK Vaping Industry Association (UKVIA) telah mendesak pemerintah untuk memasukkan industri vape dalam kategori “esensial”. Mereka mengklaim larangan beroperasi untuk toko-toko vape akan menjadi langkah kontraproduktif dalam upaya negara mengurangi angka perokok.

(Via Daily Mail)

Comments

Comments are closed.