Mulai Tahun Depan, Afrika Selatan Kenakan Pajak untuk Rokok Elektrik dan Sedotan Plasik

By Vapemagz | News | Jumat, 28 Februari 2020

Pemerintah Afrika Selatan berencana mulai mengenakan pajak terhadap rokok elektrik dan sedotan plastik seiring dengan adanya perubahan regulasi perihal pajak lingkungan (green tax) dan kesehatan.

“Perancang regulasi tengah mengkaji untuk mengatur dan memajaki produk (rokok elektrik dan plastik). Ada kekhawatiran terkait dengan dampak pada lingkungan dan kesehatan,” tulis pernyataan Kemenkeu Afrika Selatan, Kamis (27/2/2020).

Pemerintah juga mempertimbangkan untuk memperluas cakupan pajak plastik mencakup seluruh produk plastik sekali pakai seperti perabotan dan kemasan. Kemenkeu Afsel menjelaskan bahwa usulan pengenaan pajak tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dengan memperluas basis pemajakan. Tujuan utama tentunya ialah ingin menahan konsumsi.

AP
Rokok elektrik turut dikenakan pajak untuk menekan konsumsi produk.

Terkait rokok elektrik pemerintah menyebutkan pajak terhadap rokok elektrik ditargetkan mulai berlaku 2021 atau bersamaan dengan rencana pemerintah dalam memperluas cakupan cukai plastik. Di sisi lain pemerintah menyebutkan terdapat enam jurus yang akan dilakukan dalam rangka green tax dan kesehatan.

Pertama tarif pajak karbon akan dinaikkan sebesar 5,6 persen untuk 2020. Kedua pajak kantong plastik akan dinaikkan menjadi 25 sen dari 12 sen. Ketiga pemerintah mengusulkan peningkatan tarif atas emisi kendaraan untuk mobil penumpang menjadi 120 rand Afrika Selatan untuk tiap kilometernya. Tarif pajak atas emisi truk double cab juga akan ditingkatkan sebesar 160 rand.

Keempat pajak pada bola lampu pijar akan meningkat menjadi 10 rand dari 8 rand. Kelima cukai untuk semua produk alkohol dan tembakau, tidak termasuk bir tradisional Afrika, akan meningkat antara 4,4 persen hingga 7,5 persen. Terakhir pajak bahan bakar umum juga akan naik sebesar 16 sen. Pemerintah juga tengah menyiapkan proposal reformasi pajak lingkungan.

(Via Bloomberg)

Comments

Comments are closed.