Pandemi Covid-19 belum juga usai, namun dampak ekonomi sangat dirasakan oleh pelaku bisnis vape di Indonesia. Untuk itu, MOVI menggelar klinik gratis yang dikhususkan untuk pemilik toko dan vaporista.
Di mulai pada pertengahan bulan Mei, MOVI menggelar klinik gratis di empat kota besar yakni Bogor, Lombok, Serang, dan Purwokerto. Tercatat acara ini dihadiri lebih dari 60 peserta dari kalangan vaporista.
Untuk meyakinkan para peserta tentang keamanan vape, MOVI memaparkan temuan ilmiah dari American Council on Science and Health yang menjelaskan bahwa perangkat jauh lebih aman dibandingkan rokok konvensional.
Dimasz juga mendukung Public Health of England, badan eksekutif dari Departemen Kesehatan Inggris yang paling mendukung vape sebagai alat beralih dengan minim risiko dibandingkan rokok konvensional. Bahkan, pemerintah Inggris telah mengeluarkan imbauan bagi perokok untuk segera beralih ke vape.
Strategi penjualan juga tak luput dari perhatian. MOVI mengajarkan sistem retail dan cara penjualan yang baik, sehingga omzet toko tidak terlalu terpuruk di masa pandemi. Selain itu, para peserta juga mendapatkan tips dan trik menjual dan berpromosi secara online.
“Kami sangat senang dengan kehadiran MOVI klinik karena omzet toko kami turun drastis selama pandemi, bahkan ada beberapa member yang turun omzetnya hingga 80 persen. Terlalu banyak produk yang membanjiri pasar dan kami sebagai pemilik toko bingung dalam memilih produk. Apalagi harga produk lain selain MOVI sangat tidak stabil, sehingga banyak sekali stok mati di toko. Kami berharap pemerintah juga melakukan standardisasi, sehingga kualitas dan mutu bisa terjaga dengan baik,” kata Audiar, vaporista dari King Vapor, Serang.
Dalam kesempatan tersebut MOVI juga memperkenalkan smoking replacement pod terbaru merek Aflo dan inovasi garam nikotin pengganti rokok yaitu NICSAL99+ yang terkandung dalam semua produksi MOVI seperti liquid AFLO dan KUY.
(Via Media Indonesia)
Comments