Rencana Food and Drug Administration (FDA) AS untuk melarang rokok mentol dan cerutu beraroma adalah sinyal buruk untuk industri tembakau. Jika diberlakukan, inisiatif tersebut akan mempercepat penurunan volume rokok dan merugikan profitabilitas, menurut Moody’s Investors Service.
Perusahaan tembakau yang menjual rokok mentol di pasar AS akan terkena dampak, meskipun ada kemungkinan besar beberapa perokok akan bermigrasi ke rokok non-menthol.
Mengingat keuangan mereka yang kuat, perusahaan rokok kemungkinan besar dapat menghadapi penurunan pasar apa pun tanpa mengalami penurunan besar dalam pemasukan mereka. Sekitar 29 persen penjualan rokok di AS adalah rasa mentol.
Pada 29 April, FDA mengatakan akan bekerja untuk mengembangkan peraturan yang melarang rokok mentol dan cerutu berasa untuk tahun depan. Moody’s berharap perusahaan tembakau berusaha untuk mencabut larangan tersebut melalui pengadilan, sehingga penerapannya bisa memakan waktu bertahun-tahun lagi.
“Kami berharap perusahaan tembakau dapat mengambil tindakan penetapan harga untuk mengimbangi penurunan ini pada tingkat awal. Namun, kemampuan mereka untuk melakukannya akan berkurang seiring waktu, karena harga rokok menjadi kurang terjangkau,” tulis Moody’s dalam sebuah catatan.
Diperkirakan British American Tobacco dan Altria Group, akan mengalami dampak terhebat. Melalui anak perusahaannya Reynolds American Inc., BAT menghasilkan sekitar 20 – 25 persen keuntungan operasionalnya dari rokok mentol. Altria Group Inc. menghasilkan sekitar 20 persen penjualannya dari rokok mentol.
(Via FDA)
Comments