Miris, Bayi di Australia Disuruh Ngevape Oleh Ibunya

By Vape Magz | News | Jumat, 3 Maret 2023

Video viral di media sosial memperlihatkan bayi yang diberi vape oleh ibunya yang melakukannya sambil tertawa di Australia. Dalam cuplikan video tersebut tampak sang ibu memasukkan vape ke mulut anaknya. Sebelum menjejalkan vape kepada bayi laki-lakinya itu, sang ibu sempat bertanya apakah bayinya ingin mencoba. Salah satu adegan menunjukkan bayi menjauhkan kepalanya dari rokok elektrik. Sementara itu, adegan lain menunjukkan dia menghirup uap vape yang keluar dari mulutnya. Menanggapi ini warganet mengutuk sang ibu karena telah memberikan vape kepada bayinya.

“Sangat menyedihkan” kata salah seorang warganet.

Sementara itu, yang lain mengatakan ibu itu memuakkan. Polisi di Kempsey, Australia sedang menyelidiki insiden tersebut. Belum ada penangkapan yang dilakukan. Namun, Departemen Kepolisian New South Wales (NSW) mengatakan penyelidikan masih berlangsung. Adapun, kondisi bayi yang diyakini berusia 10 bulan itu telah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Vape telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dan digadang sebagai alat yang efektif untuk membantu orang berhenti merokok. Namun, vape tentu tidak boleh diberikan kepada anak-anak.

“Vape tidak direkomendasikan untuk nonperokok dan tidak dapat dijual kepada orang di bawah 18 tahun,” kata National Health Service (NHS) di Inggris, dilansir The Sun, Kamis (2/3/2023).

Di Inggris, rokok elektrik diatur secara ketat untuk keamanan dan kualitasnya. Cairan dan uapnya mengandung beberapa bahan kimia yang berpotensi berbahaya dan ditemukan dalam asap rokok dengan tingkat yang lebih rendah. Beberapa vape mengandung nikotin yang lebih berisiko bagi anak muda. NHS menyatakan itu dapat memberikan efek pada otak remaja.

Sebuah laporan kasus yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal mengungkapkan seorang anak berusia 17 tahun mengembangkan bentuk bronkiolitis setelah vaping. Kondisi ini tidak selalu disebabkan oleh vaping, tetapi terkait dengan diacetyl, yakni penyedap kimia yang ditemukan dalam rokok elektronik. Selain itu, ini adalah jenis penyakit paru-paru yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit disebabkan oleh penumpukan jaringan parut di paru-paru yang menghalangi aliran udara.

“Ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi yang merusak paru-paru atau bahan kimia yang mengiritasi paru-paru,” kata Cancer Research UK.

Baru bulan lalu, sebuah studi oleh para peneliti Kanada menemukan vape dapat merusak paru-paru dengan cara yang sama seperti rokok. Petugas medis menemukan paparan uap dari rokok elektrik Juul mengubah sel-sel di paru-paru. Dr Carolyn Baglole dari McGill University di Montreal, Quebec, Kanada mengatakan penelitian tersebut menunjukkan vape dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dalam jangka panjang.

 

Via republika.co.id

Comments

Comments are closed.