Militer AS Tarik Penjualan Produk Vape untuk Pasukannya

By Vapemagz | News | Rabu, 16 Oktober 2019

Layanan khusus Pertukaran Angkatan Darat dan Angkatan Udara (Army and Air Force Exchange Service atau AAFES) dan Pertukaran Angkatan Laut (Navy Exchange atau NEX) telah menghentikan penjualan produk-produk terkait vape. Keputusan ini diambil seiring kasus kematian terkait rokok elektrik di Amerika Serikat yang setidaknya hinnga Jumat lalu telah menelan 1.299 korban, termasuk 26 kematian.

AAFES menarik produk-produk terkait vape dari rak-raknya pada 30 September. Komando Layanan Pertukaran Angkatan Laut mengeluarkan produk-produk dari rak-rak ritel NEX dan mengarahkan para pemegang konsesi dan vendor NEX untuk menghentikan penjualan produk-produk vaping setelah 1 Oktober.

Produk-produk vapor seperti rokok elektrik, vape dan hookah elektrik, adalah perangkat pengiriman nikotin elektronik yang memanaskan likuid nikotin menjadi uap yang dihirup oleh pengguna. Dalam beberapa bulan terakhir, ada laporan penyakit dan kematian yang diyakini terkait dengan penggunaan produk vape.

“Uap yang dihirup pengguna dapat mengandung partikel ultrafine, karsinogen, senyawa organik yang mudah menguap dan logam berat. Vaping tidak sepenuhnya tidak berbahaya, dan para peneliti masih berusaha memahami dampak jangka panjang dan efek kesehatan dari menghirup uap,” kata Kapten Layanan Kesehatan Masyarakat. Kimberly Elenberg, direktur Total Force Fitness untuk wakil menteri pertahanan untuk personel dan kesiapan.

Marvin D. Lynchard/DOD
Militer AS tarik penjualan produk vape untuk pasukannya.

Pejabat NEXCOM mengatakan, pertukaran Angkatan Laut menarik dua produk terkait vape di area penjualan tembakau di toko mereka. Produk-produk itu telah ditarik dari rak penjualan. Selain itu, NEXCOM mengarahkan pemegang konsesi dan vendor Navy Exchange untuk menghentikan penjualan produk vaping di lokasi NEX mana pun.

Sekalipun penggunaan vaping dianggap lebih kurang berbahaya (less harmful) daripada melalui produk konvensional, nikotin itu sendiri masih merupakan bahan kimia berbahaya, kata Dr. Donald Shell, direktur pencegahan penyakit, manajemen penyakit dan kebijakan kesehatan penduduk serta pengawasan di Kantor Asisten Sekretaris Pertahanan untuk Kebijakan dan Pengawasan Layanan Kesehatan.

“Nikotin adalah zat kimia beracun yang sangat adiktif dan alami yang berasal dari tanaman tembakau yang memengaruhi sistem saraf dan jantung. Nikotin adalah teratogen, karena mampu menyebabkan cacat lahir. Toksisitas perkembangan atau reproduksi lainnya yang terkait dengan penggunaan nikotin tidak diketahui,” kata Shell.

(Via Defense.gov)

Comments

Comments are closed.