Meski Telah Dilarang Pemerintah India, Produk Vaping Masih Dijual di Amazon

News | Jumat, 20 September 2019

Pemerintah India secara resmi telah melarang peredaran rokok elektrik atau vape. Hal ini berarti produksi, manufaktur, impor dan ekspor, penjualan, distribusi, dan iklan yang terkait dengan rokok elektrik dilarang di India. Meski demikian, beberapa produk vaping terlihat masih dijual di pasar internet India seperti Amazon dan Flipkart Walmart. Sementara beberapa situs lain telah menghentikan penjualan mereka sehari setelah larangan nasional pemerintah.

Situs web seperti Vapestop dan Litejoy, yang memasarkan produk vaping secara online, telah menghentikan operasi mereka dan menjalankan penafian di situs web mereka terkait dengan perintah pemerintah. Meski demikian, iklan pada situs e-commerce seperti Amazon dan Flipkart terlihat masih memasarkan produk-produk terkait.

Seorang wartawan Reuters berhasil melakukan pemesanan perangkat di Amazon pada hari Kamis (19/9/2019) waktu setempat. Perangkat vape Honey Badger, yang menyerupai flash drive USB, seharga INR 2,799 (sekitar Rp 560.000) dengan isi ulang vape rasa mint, tembakau mentega, mangga dan berry. Flipkart juga memasarkan produk terkait.

Terkait masih beredarnya produk vaping secara online, pejabat senior Kementerian Kesehatan India, Vikas Sheel mengatakan situs-situs e-commerce tersebut wajib menghapus iklan yang memasarkan produk-produk vaping. “Iklan dan penjualan online dilarang. Penyedia layanan e-commerce harus segera menghapus iklan dan penawaran penjualan,” kata Sheel.

livemint.com
Produk vaping masih dapat dikases di situs e-commerce India seperti Amazon dan Flipkart Walmart.

Ketika dihubungi tentang daftar produk, seorang juru bicara Amazon di India mengatakan dia akan memberikan komentar pada waktunya. Sementara Flipkart mengatakan akan segera mematuhi peraturan tersebut. “Kami mengetahui peraturan ini dan segera memberi tahu tim kami untuk bekerja dengan penjual untuk menarik semua produk dari platform.”

Larangan terhadap rokok elektrik diumumkan Kementerian Kesehatan pada Rabu malam. Saat memberi keterangan, kementerian beralasan penggunaan rokok elektrik telah meningkat secara eksponensial dan memperoleh proporsi epidemi di negara-negara maju, terutama di kalangan anak muda dan anak-anak.

Pemerintah India khawatir epidemi atau wabah vape di kalangan anak muda juga bakal menjalar di negara tersebut. Apalagi, India tercatat memiliki jumlah perokok yang tertinggi kedua di dunia, setelah China. Larangan ini tentunya menjadi pukulan telak terhadap rencana perusahaan seperti JUUL Labs dan Philip Morris International (PMI) untuk menjual produk rokok elektrik mereka di India.

(Via India Today)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *