Menkes Norwegia: Orang-Orang Seharusnya Dibiarkan untuk Merokok

By Vapemagz | News | Kamis, 9 Mei 2019

Dikala beberapa negara Eropa mulai membatasi peredaran rokok, pernyataan kontroversial dilontarkan oleh Menteri Kesehatan Norwegia, Sylvi Listhaug. Menteri yang baru menjabat mulai 3 Mei 2019 itu justru berpendapat orang-orang harus dibiarkan untuk merokok dan makan serta minum apapun yang mereka mau, lantaran mereka bisa memilih apa yang baik dan buruk untuk kesehatan mereka.

“Pandangan awal saya untuk kesehatan publik sangat sederhana. Saya tidak akan menjadi polisi moral dan memberitahu orang-orang harus hidup seperti apa. Saya berniat membantu dengan menyediakan informasi yang bisa jadi landasan pengambilan keputusan,” kata Sylvi.

“Orang-orang harus diperbolehkan merokok, minum, dan makan daging merah sebanyak yang mereka inginkan. Pihak berwenang mungkin ingin memberi tahu, tetapi saya pikir orang-orang sudah memahami apa yang sehat dan apa yang tidak sehat untuk mereka,” ucap Menkes berusia 41 tahun itu.

Sylvi menilai selama ini perokok dianggap seperti kasta Paria atau masyarakat kelas bawah. Oleh karena itu, politisi dari Partai Progress itu ingin mengubahnya dengan tidak akan membuat larangan tertentu, melainkan memberikan informasi kesehatan agar tidak banyak pemuda mulai mencoba rokok.

“Saya pikir banyak perokok diperlakukan seperti para Paria. Mereka merasa harus sembunyi-sembunyi, dan saya pikir ini adalah sesuatu yang bodoh. Meski merokok tidak baik karena buruk untuk kesehatan, orang dewasa selayaknya bisa membuat keputusannya sendiri,” kata Sylvi, yang mengaku kadang-kadang nasih merokok pada kesempatan sosial.

Press Association Images
Menteri Kesehatan Norwegia yang baru, Sylvi Listhaug adalah seorang perokok dan terkadang masih aktif mengisap tembakau.(ZAL)

“Satu-satunya hal yang harus kita lakukan sebagai pemerintah adalah memberikan informasi sehingga orang dapat membuat pilihan berdasarkan informasi. Itulah sebabnya saat ini kita harus, antara lain merancang strategi tembakau yang akan membantu mencegah kaum muda dari mulai merokok, serta membuat lebih banyak orang dewasa berhenti,” ujar lulusan Volda University College itu.

Komentar Menkes Sylvi ini direspon negatif oleh banyak pihak, khususnya para pegiat kesehatan dan anti tembakau di Norwegia. Sekretaris Jenderal Asosiasi Kanker Norwegia, Anne Lise Ryel mengatakan pernyataan Sylvi berpotensi mengubah cara berpikir masyarakat.

“Pernyataannya menjadi panutan dan diikuti banyak orang. Hal ini membuat kondisi kesehatan publik kita kembali mundur selama beberapa dekade,” Anne.

Kiprah Sylvi di dunia politik memang kerap memicu kontroversi. Setahun sebelumnya, dirinya dipaksa mundur dari jabatannya setelah menuding Partai Buruh dan Partai Kristen Demokrat mengedepankan hak teroris dibanding keamanan nasional. Hal ini disebabkan kedua partai itu menolak RUU mengenai pencabutan kewarganegaraan oleh pemerintah apabila seorang individu dicurigai atau terlibat terorisme.

Partai Kristen Demokrat, yang tidak ada di kabinet pada saat itu, mengancam akan menjatuhkan pemerintah kecuali Sylvi dikeluarkan. Tahun 2016, Sylvi menjadi sensasi ejekan usai melompat dari kapal penyelamat ke Laut Mediterania untuk melihat seperti apa rasanya menjadi seorang pengungsi.

(Via BBC)

Comments

Comments are closed.