Mengapa Politisi AS Lebih Memilih Melegalkan Ganja Ketimbang Vaping

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 29 November 2018

Pada pertengahan pemilu AS 2018 lalu, 10 negara bagian telah melegalkan ganja hanya untuk penggunaan rekreasi. 33 negara bagian kini sudah memiliki undang-undang, dimana melegalkan ganja untuk tujuan pengobatan. Sementara itu, produk ganja secara teknis masih ilegal di tingkat federal. Pengacara AS hanya memilih untuk tidak menegakkan undang-undang federal ini saat negara diberikan kebebasan untuk mengatur industri sesuai keinginannya.

Sebaliknya, pelarangan produk rokok elektrik di tingkat lokal, negara bagian, dan federal mendapatkan momentum di tengah-tengah maraknya penggunaan di kalangan remaja. Tuntutan publik ini ditingkatkan atau bahkan didorong oleh retorika anti-vaping dari Komisaris FDA Scott Gottlieb. Dalam serangkaian wawancara televisi dan media sosial, Gottlieb terus-menerus menegaskan bahwa vaping remaja akan mengarahkan mereka ke tindakan merokok di waktu dewasa nanti. Namun, Scott Gottlieb jarang berbicara negatif tentang ganja dalam bentuk apa pun.

Unsplash
Politisi tidak memperdulikan ganja untuk keperluan rekreasi ataupun pengobatan, selama memberikan keuntungan untuk Big Pharma dan negara.

Meskipun Centers for Disease Control and Prevention (CDC) baru-baru ini merilis statistik nasional baru yang menunjukkan bahwa tingkat merokok berada pada titik terendah dalam sejarah, baik FDA maupun masyarakat umum tampaknya tidak peduli. Industri vaping mendapat kredit nol, karena berpotensi menyelamatkan jutaan jiwa dengan membantu perokok berhenti. Sebaliknya, vaper masih dikecam, difitnah, dan bahkan dituduh melakukan kampanye pemasaran gaya pedofilia. Jadi, mengapa politisi membenci vaping? Dan mengapa begitu banyak dari mereka siap untuk menerima ganja legal?

Sejak ganja yang disahkan dengan cepat menjadi diterima secara sosial. Masyarakat hampir tidak ada argumen untuk melanjutkan mengkriminalisasi penggunaannya untuk tujuan rekreasi. Akibatnya, penggunaan marijuana hanya terus menjadi normal dalam prosesnya. Politisi tidak peduli penggunaan ganja dalam acara rekreasi. Itu adalah pot yang mendatangkan keuntungan besar bagi Big Pharma dan negara.

(Via Vapes)

Comments

Comments are closed.