Apa itu Hexohm? Berikut sejarah rokok elektrik dan kepopuleran istilah vape. Vape merupakan nama populer dari rokok elektrik yang kini tengah menjadi tren. Meski tren, masih ada pro kontra mengenai efek penggunaannya apakah sama dengan rokok konvensional atau tidak. Namun vape memiliki penggemar tersendiri di berbagai belahan dunia tak terkecuali Indonesia. Sehingga untuk memenuhi kebutuhuan pengguna rokok elektrik, banyak merek mod yang dijual di pasaran. Di antaranya adalah HexOhm yang bahkan bisa dibanderol seharga Rp 30 jutaan.
Apa Itu HexOhm?
HexOhm adalah sebuah merek mod vape yang terkenal di kalangan pengguna rokok elektrik. Mod sendiri merupakan wadah untuk menyimpan baterai beserta unsur pendukung dari vape. Sehingga mod biasanya memiliki dua bentuk, yaitu kotak dan tabung. Jenis mod juga bervariasi, antara lain electrical mod dan mechanical mod . Sedangkan vape atau vapor adalah alat dengan baterai yang digunakan orang untuk menghirup aerosol. Biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Vapor biasanya terdiri dari empat komponen, yaitu kartrid atau pod, yang menampung larutan cair (e-liquid atau e-juice), elemen pemanas, sumber listrik (biasanya baterai), dan corong yang berguna untuk menghirup. Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat atau United States Food and Drug Administration (FDA), menyebut alat itu dengan nama electronic nicotine delivery system (ENDS).
Sejarah Rokok Elektrik
Dikutip dari Consumer Advocates for Smoke Free Alternative, rokok elektrik sendiri sudah ada sejak 1930. Bukti adanya rokok elektrik pada tahun tersebut berdasarkan sebuah dokumen berisi hak paten rokok elektrik yang diberikan kepada Joseph Robinson. Namun, rokok tersebut tidak pernah dipasarkan dan tak jelas apakah benda tersebut telah dibuat. Pada 1960-an, Herbert A Gilbert dianggap sebagai pencipta pertama sebuah perangkat yang mirip dengan rokok elektrik. Gilbert disebut telah menerima hak paten atas rokok elektrik itu pada 1965. Akan tetapi, rokok ciptaannya tersebut gagal dikomersialkan. Ia tidak menyebut secara pasti kegagalannya itu. Akan tetapi, mengaitkanya dengan perusahaan-perusahaan yang mungkin telah mengomersilkannya.
Penyebutan Vape
Istilah vape dipopulerkan Pada 1979-1980-an. Seorang pelopor komputer, Phil Ray bekerja sama dengan ahli fisika Norman Jacobson untuk menciptakan variasi komersil pertama pada rokok elektrik. Mereka melakukan riset formal pertama untuk menciptakan alat penghantar nikotin. Tapi, adanya kesalahan bawaan membuat alat itu tidak pernah menjadi teknologi yang menjanjikan. Meski dalam prosesnya menemukan jalan buntu, kedua orang ini berhasil mempopulerkan kata “vape”. Pada 1990-an, baik perusahaan tembakau maupun individu mulai banyak melirik industri rokok elektronik ini. Pada 2003, seorang farmasi dan perokok bernama Hon Lik berhasil membuat rokok elektrik dan mengomersilkannya.
(Via tribunnews.com)
Comments