Masyarakatnya Perokok, Ternyata Indonesia Impor Tembakau

By Vape Magz | News | Jumat, 28 Oktober 2022

 

Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 menunjukkan jumlah perokok dewasa di mencapai 69,1 juta pada 2021. Banyaknya perokok juga berdampak pula terhadap keberagaman jenis rokok yang dijual. Jenis-jenis rokok ini sudah terbagi sesuai dengan bahan baku, pembungkus, proses pembuatan, hingga penggunaan filter, di mana masing-masing jenis rokok yang dimaksud memiliki karakter dan cita rasa yang berbeda-beda. Berbagai macam jenis rokok kerap ditemukan di berbagai daerah, bahkan di wilayah pelosok.

Meski demikian, tak semua tembakau yang digunakan dalam rokok diproduksi di dalam negeri. Indonesia ternyata masih harus mengimpor tembakau dari sejumlah negara, bahkan hingga ke negara belahan Afrika. Merujuk pada data produksi rokok sepanjang tahun lalu yang mencapai 320 miliar batang. Jika dikonversi menjadi 1 batang rokok, maka setidaknya Indonesia membutuhkan 320.000 ton tembakau.

“Produksi Indonesia berapa? Antara 190-200.000 ton. Itu baru bicara kuantitas. Berarti masih membutuhkan sekitar 120.000 ton. Dari mana? Berarti harus impor,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Nirwala Dwi Heryanto, melansir CNBC, Jumat (28/10/2022).

Selain kualitas produksi, setiap tembakau ternyata memiliki tingkatannya masing-masing. Nirwala menjelaskan, salah satu tingkatan tembakau tertinggi adalah yang berwarna kuning pekat, dan itu tidak bisa ditanam atau diproduksi di wilayah Indonesia.

“Indonesia itu negara tropis, tembakau yang hidup subur di daerah tropis, hanyalah Virginia, tembakau kerosok. Sedangkan 1 batang rokok itu tidak kurang dari 15 campuran jenis. Kita bicara taste. Bayangkan kalau cuma 3 jenis,” katanya.

 

Via cncnindonesia.com

Comments

Comments are closed.