Perusahaan rokok elektronik asal San Francisco, Amerika Serikat, JUUL Labs Inc. bermitra dengan anak perusahaan dari JG Summit Holdings, Inc. untuk memasuki pasar Filipina. Hal ini merupakan bagian dari rencana JUUL Labs untuk memperluas operasi di wilayah Asia-Pasifik.
“Pasar Asia Pasifik adalah langkah berikutnya dalam misi perusahaan untuk membantu meningkatkan kehidupan satu miliar perokok dewasa di dunia dengan menawarkan alternatif yang lebih aman sebagai pengganti rokok konvensional,” kata pernyataan tertulis JUUL Labs.
JUUL telah memasuki pasar Korea Selatan pada Mei lalu, serta akan memperkenalkan produknya di Indonesia dalam beberapa minggu ke depan. Dikabarkan bahwa PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), yang selama ini dikenal sebagai distributor dari smartphone Iphone dan Samsung, melalui anak usahanya akan menjadi distributor resmi dari JUUL.
Untuk memasuki pasar Filipina, JUUL bermitra dengan Better For You Corp, anak perusahaan dari Gokongwei-led JG Summit. JUUL saat ini memiliki dua kios di Bonifacio High Street di Taguig City, Manilla dan di Robinsons Galleria di Ortigas, Quezon City, Manilla. Lebih banyak kios diharapkan akan dibuka di Glorietta, SM North EDSA, Robinsons Magnolia, Ayala Malls dan Eastwood Mall serta di toko-toko dan supermarket tertentu.

newsbytes.ph
Ken Bishop, Presiden presiden JUUL Labs APAC South, saat peluncuran JUUL di Taguig City, Manilla.
Kit perangkat JUUL yang mencakup JUUL dan alat pengisian daya USB, dihargai sekitar PHP 1.600 atau sekitar Rp445 ribu. Sementara itu, dua pod isi ulang dikenakan harga PHP 350 atau sekitar Rp97 ribu. Pod terdiri dari dua kategori kadar niktoin, yakni 3 persen dan 5 persen serta empat pilihan rasa, Virginia tembakau, mangga, mint, dan creme. Tambahan dudukan pengisian daya (charging dock) dihargai PHP 500 atau sekitar Rp140 ribu.
Kehadiran JUUL diharapkan bisa menyajikan alternatif rokok konvensional yang mudah terbakar. Saat ini, diperkiarakan ada sekitar 16 juta perokok di Filipina. Di negara asalnya, Amerika Serikat, penggunaan JUUL telah menyebabkan penurunan penjualan rokok di pasar nasional.
“Di AS, kami melihat distrupsi pada industri tembakau yang sebagian besar didorong oleh JUUL. Volume penjualan rokok pada Mei menurun pada tingkat 11,2 persen year on year (YoY). Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, perokok beralih ke alternatif yang kurang berbahaya,” kata Ken Bishop, presiden JUUL Labs APAC South.
(Via Business World)
Comments