Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) membukukan kinerja moncer sepanjang 2019. Dikutip dari publikasi laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2019, perseroan berkode saham GGRM tersebut berhasil mencetak pertumbuhan laba 39,64 persen dari Rp7,79 triliun menjadi Rp10,88 triliun pada tahun lalu.
Pertumbuhan laba ini disumbang oleh kenaikan pendapatan pada tahun 2019 menjadi Rp110,52 triliun atau naik 15,48 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp95,71 triliun. Meski biaya pokok penjualan dan beban usaha perseroan sama-sama naik masing-masing Rp87,74 triliun dan Rp7,99 triliun, Gudang Garam berhasil menambah pundi-pundi uangnya dari pendapatan lainnya menjadi Rp327,43 miliar atau naik 131,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Istimewa
Rokok Gudang Garam.
Perseroan pun berhasil menjaga kenaikan liabilitas dan ekuitasnya di bawah 20 persen masing-masing menjadi Rp27,72 triliun dan Rp50,93 triliun. Total aset Gudang Garam meningkat 13,82 persen dari Rp69,10 triliun menjadi Rp78,65 triliun pada tahun 2019.
Di lain sisi, pada tahun 2019 lalu pasar rokok elektrik (vape) di tanah air juga mengalami perkembangan yang signifikan. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mencatat pada tahun 2019 pengguna rokok elektrik di Indonesia saat ini mencapai 1,2 sampai 1,5 juta orang. Pada 2019 kemarin jumlah likuid yang dihasilkan mencapai 30 juta botol atau naik 30 persen dibandingkan tahun 2018 lalu yang ada diangka 10 juta botol.
Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO) mencatat industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) di Indonesia telah memberikan kontribusi cukai pada 2019 sebesar Rp426 miliar. Angka ini naik dari setoran cukai industri ini di tahun 2018 sebesar Rp154,1 miliar.
Comments