Mantan Direktur WHO: Vape Solusi Efektif Membantu Perokok untuk Berhenti

By Ardha Franstiya | News | Selasa, 27 Februari 2024

Vapemagz – Pakar Kesehatan Tikki Pangestu meminta pemerintah mengoptimalkan potensi produk tembakau alternatif untuk menekan angka prevalensi perokok di Indonesia yang mencapai 69,1 juta jiwa sekaligus me-mitigasi epidemi merokok.

Menurutnya, produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau vape merupakan salah satu solusi paling efektif untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.

“Produk tembakau alternatif bahkan lebih efektif daripada nicotine replacement therapy (NRT) dalam membantu perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaan mereka,” ujar Tikki lewat keterangannya di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (27/2/2024).

Tikki yang merupakan mantan Direktur Kebijakan Penelitian & Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia tersebut berharap Pemerintah Indonesia terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan membantu perokok dewasa berhenti dari kebiasaan mereka. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa edukasi itu tentunya dengan tetap memberikan kebebasan bagi perokok dewasa memilih pendekatan yang paling sesuai. Komitmen kuat dari semua pihak, terutama pemerintah, menjadi salah satu kunci mendukung keberhasilan menekan prevalensi perokok.

“Hal ini membutuhkan kemauan dan komitmen politik, sumber daya, dukungan dari para pemangku kepentingan dan kebijakan yang rasional untuk memberikan sarana dan prasarana yang adil dalam menjangkau berbagai metode yang ada bagi mereka yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok,” jelas Tikki yang saat ini menjabat sebagai Profesor Tamu di Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin, Universitas Nasional Singapura.

Berbagai hasil penelitian yang tertuang dalam kajian ilmiah menyebutkan produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau sehingga mampu mengurangi risiko kesehatan akibat merokok.

Sejumlah negara, salah satunya Pakistan, berpotensi menurunkan prevalensi merokok selama empat dekade mendatang dengan menerapkan strategi pengurangan bahaya tembakau.

Selain itu, kesuksesan Swedia dalam menurunkan prevalensi merokok menjadi bukti efektifnya pendekatan pengurangan bahaya yang memaksimalkan tembakau alternatif. 

Selama 15 tahun terakhir, Swedia telah mencapai penurunan angka perokok yang luar biasa turun dari 15 persen pada tahun 2008 menjadi 5,6 persen pada tahun 2022.

Tikki berpendapat, pendekatan pengurangan bahaya tembakau dengan tembakau alternatif merupakan kebutuhan yang mendesak, sehingga dukungan pemerintah dan otoritas kesehatan, komitmen seluruh pemangku kepentingan, serta penerapan strategi pengurangan bahaya tembakau merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko kesehatan akibat merokok.

Comments

Comments are closed.