Sejak 2008, ajang balapan Formula 1 telah melarang segala bentuk iklan yang berhubungan dengan produk tembakau. Hal ini sebagai bagian dari komitmen FIA untuk menjauhkan olahraga dari rokok. Hanya saja, aturan tersebut nampaknya bakal dilanggar tahun ini, menyusul kembalinya logo terselubung dua perusahaan rokok, British American Tobacco (BAT) dan Phillip Morris Interantional (PMI) di mobil tim McLaren dan Ferrari.
British American Tobacco (BAT) resmi mensponsori tim Formula 1 McLaren mulai musim 2019. Hal ini menandai kembalinya perusahaan rokok dan tembakau itu di pentas jet darat sejak 2006. Kiprah perusahaan yang bermarkas di Inggris itu di pentas F1 dimulai setelah membeli tim Tyrrell pada 1997, yang kemudian berkompetisi di F1 1999 sebagai British American Racing (BAR). Juara dunia 2009, Jenson Button, merupakan pebalap jebolan tim BAR.
Pada akhir 2005 tim diambil alih oleh pabrikan Honda, sementara BAT tetap menjadi sponsor untuk satu musim sebelum meninggalkan F1 pada 2007. Honda sendiri akhirnya dibeli oleh Brawn GP, yang kelak dibeli oleh Mercedes-AMG Petronas Motorsport dan kini menguasai balapan selama lima tahun terakhir.
Dalam pernyataan resmi, BAT mengatakan akan fokus seutuhnya pada produk-produk yang menimbulkan risiko kesehatan lebih rendah, berlandaskan teknologi dan inovasi. Salah satunya adalah produk rokok elektrik yang memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah, seperti Vype, Vuse, dan glo.
“Kami sangat bangga dan antusias dengan kemitraan baru ini, yang memungkinkan kami untuk berinovasi dan bertransformasi lebih cepat. Pada akhirnya, inovasi dan teknologi akan membantu kami dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para konsumen kami di seluruh dunia,” kata Direktur Pemasaran BAT, Kingsley Wheaton.
Dengan kesepakatan ini, maka semboyan BAT “A Better Tomorrow” akan tersemat di mobil MCL34 yang akan digunakan dua pebalap McLaren musim balap 2019, Lando Norris dan Carlos Sainz Jr. Peluncuran mobil telah dilakukan pada 14 Februari.

McLaren/Motorsport.com
Logo British American Tobacco (BAT) “A Better Tomorrow” terpampang di sisi depan mobil F1 McLaren MCL34. (ZAL)
CEO McLaren Zak Brown mengatakan kerjasama timnya dengan BAT seharusnya dilihat bukan sebagai kesepakatan dengan sponsor perusahaan tembakau. “Kemitraan kami berbasis teknologi dengan produk generasi terbaru mereka. Kami tidak memiliki hubungan dengan bisnis tembakau mereka,” ujar Brown.
“Kami menyambut BAT ke dalam tim McLaren, dan mendukung ambisi mereka dalam membawa perubahan berarti lewat inovasi. Agenda perubahan BAT adalah inti dari kemitraan ini, dan kami dengan senang hati akan membagi wawasan dan kemampuan teknis kami untuk mempercepat visi tersebut,” tambah Brown.
Perjanjian McLaren-BAT diumumkan di tengah-tengah kontroversi seputar logo Mission Winnow dari Philip Morris International yang tersemat pada mobil Ferrari. Mission Winnow merupakan kampanye dari PMI, yang ingin mempromosikan kegiatan bisnis mereka di sektor sains, teknologi, dan inovasi.
PMI sendiri sudah menjadi bagian dari sejarah Ferrari sejak mensponsori tim kuda jingkrak itu mulai tahun 1984. Sebelum adanya larangan iklan rokok di F1, logo Marlboro produk andalan PMI kerap tersemat di mobil-mobil tim tersukses di F1 itu. Terakhir kali logo Marlboro tampak di bagian belakang Ferarri adalah di tahun 2007, kala Kimi Raikkonen menjadi juara dunia.

Jean Petin / Sutton Images
Logo Mission Winnow dari Philip Morris International yang tersemat pada mobil Ferrari. (ZAL)
Adanya logo Mission Winnow dan Better Tomorrow milik PMI dan BAT ini dianggap sebagai kampanye terselubung dari para perusahaan tembakau. Meski demikian, Direktur Komunikasi Global PMI, Tommaso Di Giovanni, menjelaskan bahwa logo Mission Winnow sudah menghormati hukum dan membantah tudingan adanya maksud dan iklan tersembunyi.
“Mission Winnow sama sekali tidak mengiklankan ataupun mempromosikan produk perusahaan kami. Ini adalah komitmen kami dalam memperbaiki segala hal yang kami lakukan. Mission Winnow adalah jendela menuju visi baru Philip Morris International dan mitra-mitra kami, yakni komitmen sekaligus dorongan untuk berevolusi dan berkontribusi untuk memajukan masyarakat,” ujar Giovanni.
Sama seperti BAT, PMI sendiri tengah berkomitmen untuk mengembangkan produk dengan risiko kesehatan yang lebih rendah. Salah satunya adalah poduk heat not burn (HNB) miliknya, IQOS yang diklaim lebih aman ketimbang rokok konvensional.
Comments