Vapemagz – Sekitar 844 juta perangkat rokok elektrik atau vape dibuang setiap tahunnya di seluruh dunia. Menurut perkiraan para analis, jumlah tersebut setara dengan berat enam menara Eiffel.
Berat dari menara Eiffel sendiri hanya 7.300 ton.
Hasil itu sendiri dilaporkan oleh Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) yang didasarkan pada angka tahun 2020, sehingga kemungkinan akan bertambah setiap tahunnya.
Jumlah perangkat vaping tersebut merupakan bagian dari penemuan 9 juta ton tumpukan sampah elektronik yang dibuang setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk mainan, kabel pengisi daya, mouse komputer, dan headphone.
Menurut Institut Pelatihan dan Penelitian PBB, barang-barang elektronik itu mengandung logam litium dan tembaga yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan mobil listrik, turbin angin, dan baterai.
Melansir Daily Mail, Jumat (27/10/2023), sekitar 9 juta ton limbah elektronik ‘tak terlihat’ dibuang setiap tahunnya di seluruh dunia dengan rincian sekitar 1,8 miliar keyboard dan mouse komputer, 910 juta remote kontrol, dan headphone, serta 3,2 miliar mainan elektronik.
Sementara untuk jumlah vape yang dibuang lebih besar dari perkiraan PBB. Penggunaan vape di seluruh dunia tumbuh secara eksponensial.
Di Inggris saja, jumlah vape sekali pakai yang dibuang setiap tahunnya meningkat empat kali lipat pada tahun 2023 dari tahun 2022 menjadi 5 juta per minggu, menurut penelitian terbaru dari Material Focus .
Selain vape, penelitian yang dilakukan Institut Pelatihan dan Penelitian PBB ini menemukan 950 juta kg kabel mengandung tembaga dibuang pada tahun lalu – cukup untuk mengelilingi bumi sebanyak 107 kali.
Nilai bahan baku limbah elektronik global yang dihasilkan pada tahun 2019 diperkirakan mencapai £46 miliar – sebagian besar berasal dari komponen besi, tembaga, dan emas.
Dari total keseluruhan, 1/6 atau £7,7 miliar nilai material setiap tahunnya, termasuk dalam kategori limbah elektronik yang tidak terlihat.
Contoh lain dari limbah elektronik yang umum dan tidak terlihat di rumah tangga adalah sikat gigi, alat cukur, drive dan aksesori eksternal, headphone dan earbud, remote control, speaker, lampu LED, perkakas listrik, peralatan medis rumah tangga, detektor panas dan asap, dan banyak lainnya.
Pascal Leroy, Direktur Jenderal Forum Limbah Peralatan Listrik dan Elektronik (WEEE), yang menugaskan penelitian ini, mengatakan, “Limbah elektronik yang tidak terlihat tidak diperhatikan karena sifat atau penampilannya, menyebabkan konsumen mengabaikan potensi daur ulangnya”.
Comments