Likuid Vape MDMA Mengandung 100 Butir Ekstasi

By Vapemagz | News | Kamis, 1 November 2018

Polisi mengungkap sebuah rumah di Jalan Janur Elok VII, Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dijadikan tempat pembuatan likuid vape berisi narkoba. Dalam produksinya, diperlukan 100 butir ekstasi untuk proses pembuatan. Hal ini diungkapkan olej Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

“Proses industri ini sudah berlangsung sejak liquid ganja berkembang. Ketika para pelaku sudah melakukan produksi hingga penyebaran. Untuk liquid MDMA, ini jenis baru yang diproduksi sejak delapan bulan lalu. Bahan baku setidaknya 100 butir ekstasi dibutuhkan untuk membuat liquid ini,” ungkap Calvijn.

Rumah di Janur Elok ini dijadikan sebagai laboratorium klandestin alias rahasia. Jika secara kasat mata, rumah dua lantai bercat abu-abu muda ini terletak di lingkungan yang rapi dan tenang. Saat ini kepolisian masih mengejar tersangka lainnya yang merupakan kepala geng laoratorium klandestin ini.

Polisi juga mengungkapkan proses pembuatan likuid haram tersebut. Ratusan butir ekstasi itu akan melalui proses pembakaran hingga menghasilkan minyak yang dicampur hasil penyulingan tembakau. Setiap harinya dari proses itu, bisa dihasilkan 2 liter liquid dimana satu liquid mengandung 1/4 butir ekstasi.

Kompas.com/Sherly Puspita
Polisi sukses mengungkap rumah di area Kelapa Gading yang dijadikan sebagai laboratorium produksi likuid vape ekstasi.

Para pelaku juga memesan likuid dan rokok elektrik secara online dengan sifat fleksibel. Untuk membeli rokok elektrik ini, para pelaku merogoh kocek seharga Rp 90 ribu. “Setelah itu mereka racik dan masukan narkoba liquid sebanyak 2 mililiter,” kata Calvijn.

Saat ini, kepolisian masih memburu penyuplai ekstasi terhadap industri ini. Menurut Calvijn, 100 butir ekstasi tersebut disuplai secara terus menerus hingga mampu membuat industri itu bertahan. “Ada kemungkinan penyuplainya orang tetap. Karena kan menyediakan 100 butir ekstasi setiap hari bukan perkara mudah,” kata Calvijn.

Tim khusus selanjutnya dibentuk untuk membongkar kembali jaringan ini dan memburu empat pelaku lainnya, yakni LT, TY, VIN, dan HAM. Polisi menyatakan empat pelaku itu menjadi kunci pengungkapan titik terang kasus ini.

(Via Warta Kota)

Comments

Comments are closed.