Lawan Larangan Vape, Vapers Bersatu Lewat Jalur Politik

By Vapemagz | News | Sabtu, 19 Oktober 2019

Vaper di seluruh negeri Amerika Serikat mulai bersatu menyuarakan gerakannya di media sosial seperti Twitter. Mereka meluncurkan jargon “Kami Vape, Kami Memilih” (We Vape, We Vote) sebagai balasan komentar Gedung Putih dan langkah-langkah pemerintah pusat untuk melarang produk rokok elektrik atau vape.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengumumkan dukungannya untuk larangan vaping beraroma pada bulan September. Beberapa negara bagian untuk sementara waktu melarang penjualan alat atau rasa vaping. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperingatkan orang untuk berhenti vaping sementara hingga ahli kesehatan masyarakat dapat menemukan penyebab lebih dari seribu kasus cedera paru-paru secara nasional.

Reaksi dari pemilik toko vape dan vape semakin keras ketika mereka usaha kecil dan hak mereka terasa sedang diinjak-injak. Padahal mereka sebenarnya hanya ingin menyajikan produk alternatif sebagai alat berhenti merokok .

“Mereka mungkin malah mengubah suara mereka untuk siapa saja yang keluar dan ingin memiliki percakapan kritis tentang vaping,” kata Alex Clark, CEO Advokasi Konsumen untuk Asosiasi Alternatif Bebas-Rokok, di Plattsburgh, NY

Kelompok-kelompok politik memperhatikan bahwa vaping adalah identitas, bukan hanya hobi. Anggota partai konservatif Grover Norquist, memperingatkan bahwa para vapers ini adalah pemilih yang tidak boleh diabaikan Trump untuk tahun 2020.

Daily Gazzette
Kampanye “Kami Vape, Kami Memilih”.

Aktivis vaping telah mengklaim keberhasilan dalam beberapa kampanye. Beberapa advokat mengatakan kemarahan yang berkembang ini dapat membentuk suara lebih dari 10 juta orang dewasa di negara itu, yang diantara ialah 20.000 pemilik toko vape.

“Apakah ada cukup vapers untuk menguasai negara bagian seperti Michigan? Tentu saja,” kata influencer vaping YouTube, Matt Culley. Para vapers takut mereka akan solusi yang bisa jadi merupakan satu-satunya alat yang menyelamatkan hidup mereka dari rokok.

“Itu adalah kekuatan motivasi yang kuat. Ditambah lagi, banyak pekerjaan hilang karena larangan vape rasa seperti yang telah diumumkan Trump pada 11 September. Ini tidak bagus untuk peluangnya maju kedua kali sebagai presiden,” tambah Culley.

American Vaping Association, sebuah organisasi advokasi nirlaba di Stratford, sedang melatih para vapers mengenai dasar-dasar politik. Mereka fokus pada penargetan pemilihan pendahuluan, di mana dia mengatakan jauh lebih mudah dan lebih murah untuk menguasai suara awal.

“Bagaimana berbicara di pertemuan pemerintah daerah, mendaftarkan orang untuk memilih dan berbicara kepada pers dan pejabat terpilih tanpa disibukkan, itu yang kami ajarkan,” kata Presiden AVA, Gregory Conley.

(Via WebMD)

Comments

Comments are closed.