Larangan Likuid Rasa Di Belanda Mengancam Kesehatan Masyarakat

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 17 Januari 2021

Larangan rasa vaping yang baru diusulkan di Belanda akan membahayakan kesehatan masyarakat, menurut Independent European Vape Alliance (IEVA). Sekitar 65 persen vapers dewasa di Eropa menggunakan likuid rasa buah.

Menurut IEVA, variasi rasa adalah salah satu faktor terpenting bagi perokok untuk beralih ke rokok elektrik dan begitu juga vapers untuk tidak kembali merokok. Mengabaikan fakta ini, Sekretaris Negara Belanda Paul Blokhuis mengumumkan larangan semua rasa kecuali rasa tembakau, demi mencegah remaja merokok.

“Tindakan ini berisiko menimbulkan konsekuensi yang sangat fatal bagi kesehatan masyarakat dan pengurangan bahaya tembakau. Dengan hanya rasa tembakau yang tersisa, vapers akan lebih mudah tertarik kembali merokok,” tulis IEVA dalam sebuah pernyataan.

Konsultasi publik tentang rencana tersebut akan berlangsung hingga 19 Januari 2021. Sejauh ini komentar berasal dari vapers dan ilmuwan yang menolak rencana pemerintah tersebut.

The People’s Pharmacy
8 persen dari semua pengguna rokok elektrik di Belanda berasal dari perokok.

IEVA juga menyatakan keprihatinannya tentang dampak larangan rasa di Belanda pada perdebatan di Conference of the Parties to the World Health Organization’s Framework Convention on Tobacco Control, yang dijadwalkan berlangsung pada November di Den Haag.

“Rasa bukanlah gerbang bagi remaja untuk mengkonsumsi rokok. Tidak ada bukti yang mendukung hubungan antara rasa vaping dan inisiasi merokok. Kami meminta pemerintah Belanda untuk membatalkan rencana ini. Tidak ada pemenang dalam larangan rasa, hanya yang kalah,” kata Dustin Dahlmann, Ketua IEVA.

(Via IEVA)

Comments

Comments are closed.