Laporan AS: Vaping Terbukti Turunkan Angka Perokok

By Bayu Nugroho | News | Sabtu, 24 Agustus 2019

Merokok dan vaping merupakan masalah yang dihadapi seluruh negara di dunia. Dan ketakutan tersebut menyebar secara cepat lewat media sosial dan berita utama di televisi. Namun, ada data survei yang bertentang dengan ketakutan bahwa vaping dapat membuat generasi muda kembali merokok, yang sebenarnya faktanya vaping terus menurunkan angka perokok.

Menurut laporan dari National Survey on Drug Use and Health (NSDUH) tahun 2018, menunjukkan bahwa sebenarnya vaping berkontribusi besar dalam penurunan angka perokok bukan hanya usia muda, tetapi juga perokok dewasa.

“Kurang dari 1 dari 6 orang berusia 12 atau lebih pada 2018 adalah perokok bulan lalu. Penggunaan rokok umumnya menurun antara tahun 2002 dan 2018 di semua kelompok umur. Beberapa dari penurunan ini kemungkinan besar karena hadirnya alat vaping, sebagai pengganti pengiriman nikotin,” isi laporan Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA).

Matt Cardy / Getty Images
Sejalan dengan hipotesis bahwa peningkatan vaping menyebabkan pada penurunan jangka panjang merokok di kalangan remaja dan perokok dewasa. 

Mengutip dari data laporan National Youth Tobacco Survey (NYTS) menunjukkan bahwa peningkatan vaping remaja tahun lalu, menyebabkan Food and Drug Administration (FDA) bereaksi mengklaim rokok elektrik sebagai penyebab epidemi.

NYTS bahkan berani menyatakan bahwa tingkat merokok remaja tidak berkurang seperti tahun lalu, namun Monitoring the Future Study berpendapat bahwa ada penurunan di antara siswa kelas 10 dan 12 yang cukup signifikan. Laporan ini mencoba mengkonfirmasi bahwa bertentangan dengan dugaan berdasarkan rasa takut, laporan ilmiah terus menunjukkan potensi vaping untuk pengurangan dampak buruk dan penghentian merokok.

(Via Monitoring the Future Study / SAMHSA)

Comments

Comments are closed.