Laba HM Sampoerna Hanya Tumbuh Tipis Sepanjang 2019 Lalu

By Vapemagz | News | Kamis, 2 April 2020

Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. hanya mampu membukukan pertumbuhan tipis dari sisi laba bersih sebesar 1,35 persen sepanjang tahun 2019. Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2019 di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih perseroan naik menjadi Rp13,72 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp13,54 triliun.

Namun kenaikan laba bersih perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Philip Morris International (PMI) ini tidak diimbangi dengan peningkatan dari sisi penjualan bersih. Sepanjang 2019 omzet perseroan menurun tipis 0,64 persen dari Rp106,74 triliun menjadi Rp106,05 triliun. Penjualan untuk pasar lokal masih mendominasi penjualan bersih perseroan dengan persentase hingga 99,15 persen dari total omzet.

Sementara mayoritas pendapatan berasal dari penjualan sigaret kretek mesin di pasar lokal. Produsen rokok Dji Sam Soe itu berhasil menekan beban pokok penjualan hingga 1,62 persen menjadi Rp79,93 triliun dibarengi dengan kenaikan penghasilan keuangan yang melonjak 19,41 persen menjadi Rp1,2 triliun.

Reuters
Rokok Sampoerna Dji Sam Soe.

Meski begitu beban penjualan perseroan juga meningkat pada tahun 2019 ini dengan kenaikan sebesar 5,15 persen menjadi Rp6,62 triliun. Akibatnya laba per saham atau earning per share (EPS) yang akan dibagikan perseroan naik 1,72 persen dari posisi Rp116 pada tahun 2018 menjadi Rp118 pada tahun 2019.

Menurut laporan keuangan perusahaan liabilitas emiten berkode saham HMSP ini meningkat drastis 35,39 persen menjadi Rp15,22 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp11,24 triliun. Kenaikan terutama disebabkan oleh peningkatan utang cukai sebesar Rp2,8 triliun terkait restorasi fasilitas penundaan pembayaran atas pembelian pita cukai pada akhir tahun.

Perseroan juga melaporkan pihaknya memiliki utang pajak sebesar Rp0,7 triliun dan utang usaha sebesar Rp0,4 triliun. Sementara total ekuitas perseroan juga meningkat 0,91 persen menjadi Rp35,68 triliun diikuti dengan peningkatan total aset sebesar Rp50,9 triliun atau naik 9,23 persen dibanding periode tahun sebelumnya.

Comments

Comments are closed.