KSP Kumpulkan Masukan Terkait Perilaku Remaja Menggunakan Produk Tembakau Alternatif

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 11 Mei 2021

Kantor Staf Presiden (KSP) tengah mengumpulkan masukan terkait perilaku remaja yang menggunakan produk vape dan Heated Tobacco Product (HTP). Maksud dan tujuan mengumpulkan masukan ini tak lain untuk membantu pemerintah dalam menurunkan prevalensi perokok usia remaja mulai usia 10-18 tahun, hingga mencapai 8,7 persen sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.

“Ini jadi perhatian kami. Apalagi ada kecenderungan, terutama dari kelompok anak muda, beralih dari rokok konvensional ke modalitas baru, baik itu vaping maupun HTP,” kata Tenaga Ahli Utama kedeputian II KSP Brian Sri Prahastuti dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (8/5).

KlikDokter
Berdasarkan data Riskesdas 2018, secara nasional dan merata di seluruh provinsi, umur pertama kali merokok paling banyak adalah 15-19 tahun.

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada akhir pekan ini yang mengangkat tema Pengaturan Hasil Produk Tembakau Lainnya (HPTL), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kemenkes Cut Putri Arianie menyampaikan bahwa Kemenkes telah melakukan advokasi di daerah dengan menerapkan kawasan tanpa rokok.

Pada FGD tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto menjelaskan prevalensi merokok sifatnya multifaktor, sehingga bukan hanya aspek media, tetapi juga ada aspek-aspek sosial, ekonomi dan politik.

(Via Antara News)

Comments

Comments are closed.