Ketua Umum Asosiasi Personal Vapers Indonesia (APVI) Aryo Andriyanto mengatakan pandemi yang belum usai dan makin ketatnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memberi dampak buruk kepada industri Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL).

Tidak hanya karena pembatasan operasi toko vape, Aryo menjelaskan semenjak berlakunya PPKM Level 4 daya beli masyarakat makin melemah.

Diperkirakan penjualan HPTL tahun ini akan turun dibandingkan tahun lalu. Sampai semester I/2021 penjualan produk HPTL merosot hingga 50 persen, diprediksi sampai akhir tahun penjualan akan mengalami penurunan lagi sekitar 35 persen.

GATRA / Tiara Melinda
APVI memperkirakan kontribusi cukai HPTL di tahun ini tidak akan mengalami peningkatan.

Sekretaris Jenderal APVI Garindra menambahkan saat ini sejumlah produsen produk HPTL memutuskan mengurangi produksi untuk meminimalkan potensi kerugian. Sekarang sejumlah pengecer lebih fokus untuk memasarkan produk secara daring.

“Fokusnya sekarang bagaimana buat survive, beberapa produsen ada yang mengurangi produksi, ada juga yang memotong margin. Tapi paling banyak kasusnya adalah mengurangi produksi. Sejumlah toko juga banyak tutup secara permanen, meskipun pertumbuhan beberapa toko baru juga ada,” kata Garindra.

(Via Bisnis)