Tidak semua produsen likuid vape mengikuti standar manufaktur yang sama. Kebersihan manufaktur mereka, bahan-bahan yang mereka gunakan, dan prosedur kendali mutu yang mereka miliki, semuanya memainkan peran penting dalam menentukan kualitas likuid mereka.
Jadi, apa yang terjadi ketika sebuah perusahaan vape memproduksi likuid vape yang buruk dan mengambil jalan pintas yang seharusnya tidak dipotong untuk menghasilkan likuid dengan harga murah? Kemungkinan bahwa likuid mereka terkontaminasi dapat meningka, membuat beberapa vapers hampir pasti bertanya-tanya mengapa mereka pernah mempertimbangkan untuk membelinya.
Sebuah studi, yang diterbitkan dalam Medical Journal of Australia, menguji berbagai likuid yang dijual secara daring atau over-the-counter. Studi ini menemukan beberapa likuid mengandung bahan berbahaya yang biasa digunakan dalam pembuatan perasa, deterjen, pelarut, dan sabun.
Studi lain, yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Harvard, menemukan beberapa likuid terkontaminasi oleh bakteri dan jamur berbahaya, memberikan alasan yang sangat baik bagi para vapers untuk mempertimbangkan dengan cermat kualitas likuid yang mereka vaping.
(Via The Daily Chronicle)
Comments