Sebuah studi baru dari King’s College London yang diterbitkan bertepatan dengan No Smoking Day tanggal 10 Maret, menyoroti manfaat yang jelas dari penggunaan vape setiap hari untuk berhenti merokok, dan mendukung keefektifannya bila dibandingkan dengan metode lainnya.

Meskipun jumlah perokok di Inggris terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Merokok masih menjadi penyebab utama kematian dini dan penyakit yang dapat dicegah, dimana hampir menewaskan 75.000 orang di Inggris pada tahun 2019.

Meskipun vape telah ada selama lebih dari satu dekade, bukti tentang keefektifannya dalam membantu orang berhenti merokok masih terbatas. Studi terbaru telah menghasilkan temuan yang tidak konsisten atau gagal mengukur faktor penting seperti frekuensi penggunaan atau efek dari berbagai jenis vape.

Dalam studi yang didanai Cancer Research UK, para peneliti menganalisis data dari survei online lebih dari 1.155 orang. Responden survei yakni perokok, mantan perokok yang telah berhenti dalam satu tahun sebelum menyelesaikan survei, dan vapers.

Storyblocks
Lima gelombang data dikumpulkan antara 2012 dan 2017. Para peneliti menganalisis keefektifan vaping dalam membantu perokok setidaknya selama satu bulan tidak mengkonsumsi rokok.

Penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang vaping setiap hari memiliki kemungkinan lima kali lebih besar untuk tidak merokok selama satu bulan, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan alat bantu berhenti sama sekali.

Demikian pula, berlaku untuk orang yang menggunakan perangkat vape sekali pakai atau kartrid setiap hari, tiga kali lebih mungkin berhenti selama satu bulan, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan alat bantu berhenti sama sekali.

(Via Science Daily)