Awal tahun ini, Washington telah mengatakan bahwa akan menerapkan tarif USD 34 miliar pada barang impor Cina. Menanggapi hal ini, Beijing berjanji akan membalas dengan hal yang sama dengan penerapan tarif atas barang-barang impor yang berlaku sejak tanggal 6 Juli lalu di kedua negara.

Namun, sebagai tanggapan atas pembalasan Cina, Presiden Donald Trump telah mengancam akan meningkatkan hingga USD 200 miliar. Akibatnya, produsen vape Amerika Serikat yang sangat bergantung pada produk impor Cina sampai 91 persen kebingungan dengan perang dagang seperti ini.

Perusahaan vape berskala kecil takut keluar dari bisnis ini.

Bila di lihat dari segi kesehatan, vape adalah alternatif termurah untuk menghentikan kebiasan merokok. Apabila produsen rokok menaikkan harga hingga 15 persen, maka akan berdampak buruk pada industri. Sebuah studi di jurnal Tobacco Control memperkirakan, bila saja produsen menaikkan harga 10 persen, akan mampu mengurangi penjualan sekitar 12 hingga 19 persen.

(Via Vaping Post)