Kementerian Kesehatan Spanyol Berencana Rokok Elektrik Masuk Dalam Undang-Undang Tembakau

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 2 Desember 2020

Kementerian Kesehatan Spanyol sedang bersiap untuk mengubah undang-undang tembakau saat ini untuk memasukkan beberapa ketentuan terkait produk tembakau elektronik. Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan kampanye anti rokok elektrik. Namun, kampanye tersebut tidak hanya mengabaikan semua data ilmiah yang kondusif untuk produk tembakau sebagai alat pengurangan dampak buruk, tetapi juga membuat beberapa klaim palsu.

Pada bulan Agustus tahun lalu, Kementerian Keuangan Spanyol dan Kementerian Kesehatan secara terpisah merevisi peraturan pasar tembakau dan peraturan pajak, yang belum direvisi sejak 1998. Rencana yang direvisi tersebut mencakup penguatan kerangka peraturan tembakau untuk mematuhi siapa dan Standar TPD UE, terutama peraturan tentang produk vaping dan peralatan elektronik lainnya.

Sebaliknya, beberapa negara Eropa lainnya telah mengakui rokok elektrik sebagai alat berhenti merokok, karena data terus menunjukkan bahwa rokok elektrik lebih efektif daripada pengganti nikotin atau Nicotine Replacement Therapy (NRT) lainnya dalam membantu perokok berhenti merokok. Sebuah penelitian di Italia baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal perilaku adiktif menegaskan keefektifan dan keamanan rokok elektrik dalam membantu perokok mengurangi konsumsi tembakau dan meningkatkan kesehatan paru-paru.

Sharon McCutcheon / Unsplash
Salah satu klaim palsu yang paling meresahkan adalah menyalahkan wabah penyakit paru-paru di Amerika Serikat. Mereka mengklaim bahwa semua itu dari efek rokok elektrik dan mengatakan bahwa rokok elektrik bersifat karsinogen.

Di Inggris, kesehatan masyarakat Inggris telah mempromosikan penggunaan rokok elektrik sebagai alat untuk berhenti merokok dan telah memasukkan rokok elektrik ke dalam kampanye berhenti merokok yang dikenal dengan nama Stoptober. Selain itu, beberapa uji coba telah dilakukan di Inggris untuk menyediakan produk rokok elektrik kepada para perokok, narapidana, dan bahkan tunawisma untuk membantu mereka berhenti merokok.

Mengenai argumen bahwa rokok elektrik bertanggung jawab atas wabah Evali (penyakit paru-paru aerosol elektrik), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah lama menegaskan bahwa Evali disebabkan oleh konsumsi produk-produk ilegal, bukan nikotin.

(Via VapingPost)

Comments

Comments are closed.