Sebuah kelompok advokasi vaping Selandia Baru mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah lebih dari USD 1,6 juta (Rp 23,09 miliar) untuk kampanye Vape to QuitStrong. Para pemimpin Selandia Baru percaya bahwa vaping adalah alat berhenti merokok yang paling efektif.
“Informasi resmi yang dirilis menunjukkan bahwa Kementerian Kesehatan Selandia Baru telah mendanai anggaran sebesar USD 1.670.000 (Rp 24,1 miliar) untuk kampanye Vape to QuitStrong antara tahun 2019/2020 dan 2021/2022,” kata Aotearoa Vapers Community Advocacy (AVCA) dalam rilisnya.
“Setelah beberapa penundaan, akhirnya kampanye Vape to QuitStrong diluncurkan beberapa minggu yang lalu. Kmapanye ini menarik perhatian banyak orang di televisi dan radio pada jam tayang utama,” kata Nancy Loucas, wakil direktur AVCA.

Health Promotion Agency
Total anggaran kampanye akan digunakan untuk pengembangan strategi, pengembangan kreatif, penempatan media, biaya agensi, dan tunjangan biaya operasional.
Selain mendukung perokok untuk beralih ke vaping dan berhenti merokok sepenuhnya. Keberhasilan kampanye bisa dinilai dari berkurangnya ketidaksetaraan dalam prevalensi merokok, terutama antara Māori dan non-Māori. Memungkinkan praktisi kesehatan, perokok, dan komunitas yang lebih luas untuk lebih memahami bahwa vaping jauh lebih tidak berbahaya daripada merokok.
“Kementerian Kesehatan memperjelas bahwa produk vaping dapat memberikan kontribusi nyata terhadap tujuan Smokefree 2025. Selanjutnya, Kementerian mengonfirmasi bahwa Vape to QuitStrong berpusat pada kampanye perubahan perilaku yang akan mendukung perempuan muda Māori agar berhasil beralih ke vaping,” tambah Loucas.
Comments