Komunitas anti-vaping tidak akan berhenti menyerang dengan serangkaian berita bohong untuk membuat pelarangan vaping dimanapun. Berbagai website pendukung anti-vaping mulai muncul dengan informasi yang keliru, fakta-fakta palsu, dan kebohongan yang tak masuk akal.

Salah satu hal yang paling mengganggu akhir-akhir ini adalah klaim bahwa satu hembusan satu pod JUUL sama dengan merokok 20 batang rokok. Pernyataan itu menyiratkan bahwa Juulers harus berhenti vaping dan mulai kembali merokok.

Saat ini tak sedikit pembenci JUUL, dan itu bukan suatu kejutan besar. Bahkan banyak vapers menemukan praktik pemasaran perusahaan rokok elektrik lainnya yang perlu dipertanyakan, di lain hal mereka malah menyalahkan JUUL atas pelarangan penjualan e-liquid rasa dan prosedur pemasaran B&M.

The New York Times
The Truth bahkan mengklaim bahwa uap yang dihasilkan dari rokok elektrik penuh dengan kadar formaldehida yang mematikan.

Tetapi untuk alasan apa pun, sebagian besar remaja yang melakukan vaping akan menjadi fokus utama FDA terutama yang menggunakan JUUL. Jadi, ketika The Truth secara sengaja menyimpulkan bahwa vaping dan merokok sama-sama berbahaya bagi kesehatan seseorang, situs web itu pada dasarnya mengirimkan pesan yang jelas kepada para pemuda Amerika bahwa mereka lebih baik merokok daripada juuling.

Faktanya zat karsinogenik, tar, dan ratusan bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap dari produk Big Tobacco, sedangkan zat tersebut tidak mucul dari rokok elektrik. Bahkan jika ada tingkat deteksi yang terukur, tingkat itu sangat kecil, biasanya kurang dari satu persen.

(Via Tobacco Analysis)