Kaisar Nasution : MTL Buat Saya Berhasil Berhenti Merokok

By Vape Magz | Interviews | Sabtu, 2 Juli 2022

Vape Enthusiast, Kaisar Nasution yang menceritakan pengalamannya berhenti merokok usai mencoba vaping style MTL (sumber foto : Istimewa)

Vapemagz – Sebagian masyarakat mungkin sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok konvensional. Masalahnya, berbagai ribuan senyawa yang bersifat karsinogenik dan adiktif menjadi penyebab utama seseorang sangat sulit menanggalkan pravelensi buruk tersebut.

Namun seiring berkembangnya zaman, terdapat banyak solusi yang tepat untuk berhenti merokok secara keseluruhan, salah satunya yakni dengan beralih ke rokok elektrik (Vape). Terlebih, penelitian di dunia mengklaim bahwa rokok elektrik merupakan cara yang tepat untuk berhenti merokok konvensional secara total.

Seperti yang dilakukan oleh pria berusia 30 tahun ini, dia mengklaim banyak manfaat kesehatan yang didapat semenjak beralih ke vape, meski pada awal beralih sempat merokok dan vaping sekaligus (Hybrid). Kendati begitu, setelah mengenal vaping style Mouth To Lung (MTL) , dirinya mengklaim telah sukses berhenti merokok secara keseluruhan.

Seperti apa pembahasan lebih mendalamnya ? Yuk kita ulas langsung bersama salah satu vape enthusiast yang satu ini, yakni Kaisar Nasution.

Bisa diceritakan alasan Mas Kaisar memutuskan untuk nge-vape seperti apa ?

Faktor utama nge-vape sih sudah pasti karena ingin mengurangi intensitas merokok ya, tetapi alhamdulilah akhirnya jadi bisa totaly stop smoking.

Karena kita tahu bahwa merokok itu kan mengganggu keadaan sekitar lewat asapnya, terlebih memang asap rokok itu kan meninggalkan bau bagi penggunanya. Nah, hal ini berbeda banget sama vaping yang notabenenya uapnya tidak menimbulkan bau seperti rokok konvensional.

Seberapa susah mencoba berhenti merokok saat itu ? Bisa dijelaskan ?

Sangat susah, karena badan harus adaptasi lagi. Lalu faktor kebiasaan sudah jadi sugesti setiap habis makan enak ngerokok, mikir enak ngerokok. Padahal sebenar nya enggak juga. Yang terpenting sih emang niat, lalu dorongan dari orang terdekat seperti istri atau keluarga.

Waktu baru beralih ke vape, kira-kira langsung stop merokok atau sempat hybrid dulu (masih nge-vape , tapi masih juga ngerokok) ?

Hybrid, saya yakin semua perokok berat yang coba beralih ke Vape juga pasti sama. Karena awal vape dengan style DTL (Direct To Lung) , namun mulai stop merokok itu setelah kenal MTL (Mouth To Lung). Sebab melalui MTL, kebutuhan akan nikotin terpenuhi karena mudah terserap oleh tubuh ketimbang DTL ya dan cara puffing-nya sama seperti merokok.

Setelah berhenti merokok karena MTL, perubahan apa yang dirasakan dari sisi kesehatan khususnya ?

Waduh sekarang bangun tidur rasanya enteng banget. Dulu waktu masih aktif ngerokok, tiap bangun tidur suka sesak nafas terus batuk-batuk. Alhamdulilah semenjak berhenti sudah tidak pernah lagi.

Ngomongin vaping experience saat awal vaping nih, Vaping style yang digunakan oleh mas Kaisar sendiri menggunakan sistem Direct To Lung atau Mouth To Lung ?

Awalnya sih aku memang nerapin vaping style Direct To Lung (DTL) ya, aku bahkan enggak tahu tentang vaping style MTL sampai 2020 mungkin ya. Tetapi pada tahun tersebut, komunitas MTL sudah mulai banyak nih yang menggalang MTL, akhirnya aku mencoba ke MTL ya.

Apa alasan paling mendasar mas Kaisar beralih ke MTL ?

Faktor yang paling utama ya karena untuk sistem DTL kan uap yang dihasilkan kan ngebul banget ya. Nah, aku sendiri untuk ngebul di tempat umum saat vaping itu gak enakan orangnya.

Sementara pada vaping style MTL ini kan uap yang dihasilkan saat vaping kan tidak ngebul ya, sehingga tidak mengganggu orang sekitar. Atas pertimbangan tersebut, saya memutuskan untuk beralih ke MTL.

Selain itu, Faktor utama mas Kaisar meninggalkan vaping style DTL karena apa sih ?

Kalau aku pribadi sih, rata-rata liquid DTL di Indonesia itu akan cenderung monoton ya karena flavor yang dihasilkan terlalu manis, sehingga agak ngebosenin jika dipakai daily use.

Sementara untuk MTL, karakter liquidnya kan tidak terlalu manis ya tetapi flavor yang dihasilkan sangat maksimal saat vaping jadi lebih nyaman dipakai terus menerus.

Tetapi pada intinya mau DTL ataupun MTL, selama vaping style tersebut bisa membantu orang untuk berhenti merokok sangat bagus ya. Karena mau apapun metode yang lu gunain, selama lu bisa meninggalkan kebiasaan merokok ya itu jadi poin plus.

Setelah mas Kaisar mencoba beralih, ada gak sih teman-teman yang penasaran untuk ikutan beralih dari rokok konvensional ke vape ?

Kebetulan, mereka sempat bertanya soal vaping experience aku saat awal ngevape dan respon teman-teman aku juga tertarik untuk beralih ke vape.

Setelah aku jelasin soal manfaat dari ngevape, ada juga teman aku yang konsisten untuk konsisten beralih ke vape. Tetapi, ada juga sebagian teman aku yang sudah vaping, tapi kembali merokok lagi.

Karena kita tahu, sebagian orang yang sudah beralih ke vape, tapi balik merokok lagi itu gak konsisten dan cenderung ingin gaya-gayaan aja nge-vape, sehingga terkesan ikut-ikutan gitu. Jadi sebenarnya itu kembali ke niat awal aja sih.

Tetapi pada intinya, aku tidak secara terang-terangan untuk mengajak orang untuk segera beralih sih enggak, karena itu kan pilihan pribadi ya, jadi tidak mau memaksa.

Mas kaisar kan dikenal punya banyak koleksi device mahal nih, Bener gak sih mas ?

Sebenarnya kalau dibilang mahal sih enggak juga ya, karena sudah pasti ada yang lebih mahal juga. Tetapi emang kalau untuk device yang memiliki spesifikasi dan kualitas diatas rata-rata mungkin.

Karena memang, vape ini sudah bisa membuat aku untuk berhenti merokok ya, paling enggak aku harus punya device yang berkualitas lah untuk menunjang aku dalam vaping. Selain itu, tujuan punya device mahal sih ya sebagai untuk kebanggan aku saja semisal lagi hangout sama teman-teman.

Total Koleksi yang mas Kaisar punya ada berapa device sih selama beralih dari rokok konvensional ke vape ?

Kalau untuk sekarang kan musimnya All In One nih jenisnya, jadi aku untuk AIO sendiri aku punya tiga device ya. Tetapi untuk perkiraan nominal sekitar 25-30 jutaan untuk device, sementara untuk bridge atau rba dan aksesoris-nya mungkin sekitar di 15 jutaan jika di total.

Nah untuk tiga device yg jenis AIO itu, mereknya dari mana saja ? Dan spesifikasinya apa saja ?

1. Harpy DNA60 – white jago edition

Proudly made in Indonesia. Menurut aku Harpy udah paling enak buat daily. Kecil, solid, ringkes. So far ini aio yang paling sering aku pake daily, no brainer. Terus yang bikin seneng, aku kebagian Jago Edition yang White, engrave nya bener bener detail banget. Good job buat Team Jago dan Harpy.

2. Wicket AIO Ultem Polished by Limelight Mechanic (Serbia)

Ini aku beli karena build quality nya limelight tidak usah diragu kan lagi deh, bener bener bagus banget. Terus chip nya juga dicodes, yang menurut aku lebih capable untuk di ajak main temperature control. Selain itu, Body-nya dari ultem yang di polish. Bagus banget, tp suka stress kalau di bawa keluar, takut lecet hahaha.

3. Hoko-E by Modcorp (Spanyol)

Ini salah satu AIO terkecil untuk sekarang. Ukuran dan material nya jadi alasan aku untuk minang ini AIO, kecil dan solid karena dari aluminum. Ya aku emang suka AIO yang kecil kecil sih, enak untuk daily. Chip nya juga dicodes extreme v3. Terus karena anodized juga jadi banyak pilihan warna.

Selain itu, Settingan device terbaik ala mas Kaisar itu main di resistensi berapa sih untuk MTL ?

Kebetulan aku memakai SSV Ti main di resistensi 0,3 – 0.4 ohm di 220 – 240 derajat celcius. Karena aku sendiri suka dengan temperature control-nya, terlebih memang biasanya aku dapet settingan terbaiknya di resistensi segitu.

Ngomongin soal liquid, lebih prefer ke dalam negeri atau luar negeri untuk konsumsi harian ?

Bagi aku sih tidak ada acuan memakai dalam negeri dan luar negeri ya, karena bagi aku sendiri sih liquid itu cuma dua ya, enak dan tidak enak saja. Jadi tidak ada acuan memakai liquid dalam negeri maupun luar negeri, karena yang terpenting adalah kualitas dari segi flavornya saja.

Tetapi pada intinya, aku sih lebih prefer terhadap liquid yang mempunyai karakter flavor manis. Nah untuk liquid yang condong ke Tobacco sih aku lebih milih ke flavor blueberry sih.

Melihat adanya forum AOV (Academy Of Vape) yang ditujukan untuk segmentasi MTL, menurut pandangan mas Kaisar seperti apa ?

Sangat membantu teman-teman vapers ya, karena sebenarnya sebelum ada AOV ini aku paling ngechat orangnya satu-satu untuk sharing seputar MTL ya. Kalau mau belajar seputar Genesis, aku ngechat om Anno. Sementara kalau mau belajar MTL, aku ngechat mas David Tan.

Jadi, adanya forum seperti ini menurut aku sebuah paket lengkap lah, karena semuanya bisa mendalami dan belajar seputar MTL.

Berarti, forum AOV ini bisa dibilang bisa menggaet vapers yang sedang menerapkan vaping style DTL beralih ke MTL ya ?

Kalau dilihat dari pengalaman aku pribadi ya, tadinya kan aku gunain vaping style DTL ya terus lambat laun gunain MTL kan, sehingga bisa disimpulkan forum AOV ini sangat berpengaruh untuk menarik minat vapers untuk beralih ke MTL.

Comments

Comments are closed.