Kabut yang menyelimuti industri vape lantaran disebut sebagai penyebab penyakit paru-paru misterius di Amerika Serikat (AS) atau yang biasa disebut EVALI, perlahan tapi pasti mulai memudar. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sudah menghapus peringatan untuk menghindari vape secara keseluruhan.

CDC kini fokus memperingatkan penggunaan vape yang mengandung THC dan vitamin E Asetat yang ditemukan sebagai biang keladi utama penyebab EVALI. CDC mengatakan bahwa di antara produk yang digunakan oleh 73 pasien yang dirawat akibat EVALI, 78 persen telah positif menggunakan produk yang mengandung vitamin e asetat.

Nelson Hill dan Dillon Gilbert, pemilik Vape Loft di Savannah, Georgia mengatakan produk-poruduk yang mengandung zat adiktif vitamin E asetat tidak dijual di toko berlisensi.

“Pada dasarnya udara di sekitar industri vape mulai jernih. Sekarang mulai diketahui apa yang sebenarnya menyebabkan masalah dengan EVALI atau penyakit paru-paru itu,” kata Gilbert.

WJCL
Vape Loft

Hill dan Gilbert mengatakan para pelanggan perlu untuk mendapatkan informasi yang jernih seperti ini. Dengan demikian mereka tidak khawatir untuk menggunakan vape, selama produk yang digunakan bebas dari zat-zat yang menyebabkan penyakit.

“Ini hal yang paling penting karena beberapa orang di luar sana membutuhkan informasi seperti ini. Kami dapat membantu mereka keluar dari rokok yang membunuh sekitar 500 ribu orang per tahun,” kata Nelson Hill.

“Saya pikir media dan lingkungan politik juga memiliki peran dalam hal ini. Sayangnya terkadang mereka tidak mau mengubah pikiran mereka. Ini memiliki dampak besar yang amat disayangkan, tapi itulah kenyataan dari situasi ini,” kata Gilbert.

Pesan dari industri vape di AS tetap sama. Produk tembakau alternatif hanya ditujukan untuk perokok, bukan orang yang tidak merokok sama sekali.

“Kami di sini bukan untuk memasarkan kepada anak-anak atau mencari konsumen baru untuk vape. Kami ingin perokok dewasa yang merokok beralih ke alternatif lain dari apa yang mereka lakukan saat ini,” kata Gilbert.

(Via WCJL)