Minggu lalu kita masih mengingat bahwa JUUL Labs mendapat banyak masalah, ketika jaksa agung di Carolina Utara mengumumkan untuk melakukan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut. AG Josh Stein, seorang anggota Partai Demokrat yang dikenal karena dukungannya terhadap sayap kiri, mengirim JUUL Labs untuk permintaan investigasi sipil pada 15 Oktober lalu.

Siaran pers oleh Stein membicarakan tentang beberapa klaim menyesatkan atau salah tentang JUUL Labs dan vaping secara umum. Ini termasuk pemberitaan yang salah bahwa perusahaan JUUL Labs sengaja memasarkan mereka kepada anak-anak, padahal sebenarnya perusahaan ini menerapkan kebijakan ketat peraturan tobacco 21 untuk penjualan langsung.

Selain itu ada pemberitaan yang salah pula bahwa rokok elektrik mengandung formalin, arsen dan aseton. Padahal sebenarnya bahan tersebut terdapat pada rokok tembakau, bukan pada rokok elektrik dan vaping dikaitkan juga dengan COPD serta penyakit pernapasan lainnya.

vaping360.com
JUUL Labs siap kembalikan nama baiknya di industri vape.

Permintaan investigasi Stein mengharuskan perusahaan untuk menyerahkan detail tentang metode pemasaran mereka, hubungan dengan pengecer, prosedur verifikasi usia, serta kesadaran remaja yang terlibat di dalamnya. Implikasi yang jelas adalah bahwa jika perusahaan menggunakan metode curang untuk menjual kepada anak-anak dan perlu dihentikan oleh hakim.

Pada kenyataannya, JUUL Labs secara sukarela menghabiskan USD 30 juta untuk pendidikan remaja, bekerja sama dengan Iowa AG Tom Miller. Mereka juga menggunakan perangkat lunak verifikasi usia industri di toko online mereka sendiri, dan secara teratur mengambil tindakan terhadap pengecer nakal atau tidak sah. Sayangnya perusahaan telah menjadi citra kebencian sehingga banyak serangan seperti Stein lakukan.

(Via NCDOJ)