Perusahaan rokok elektrik asal San Francisco, JUUL Labs, memberi jawaban tertulis terkait gugatan yang diajukan oleh mantan eksekutifnya, Siddharth Breja. Menurut JUUL, tuntutan hukum yang dilakukan Breja tak berdasar.
Sebelumnya, Siddharth Breja mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan asal San Francisco itu terkait pengiriman satu juta pod rokok elektrik yang terkontaminasi awal tahun ini. Breja sempat melaporkan masalah ini secara internal pada Maret. Tak lama kemudian, tepatnya pada 21 Maret Breja malah diberhentikan dari perusahaan.
JUUL membantah bahwa telah mengeluarkan Breja karena kejadian itu. Menurut JUUL, Breja diberhentikan karena gagal menunjukkan performa terbaiknya.
“Gugatan Mr. Breja tidak berdasar. Ia diberhentikan pada Maret 2019 karena gagal menunjukkan kualitas kepemimpinan yang diharapkan dari perannya,” ucap JUUL dalam keterangan tertulis yang didapat VapeMagz, Kamis (31/10/2019).
“Tuduhan atas keamanan produk JUUL juga tidak berdasar, dan kami telah melakukan pengusutan atas isu manufaktur terkait serta kemudian memutuskan bahwa semua standar spesifikasi yang berlaku telah terpenuhi. Perusahaan akan melawan gugatan ini dengan sekuat tenaga,” tambah JUUL.
Sekadar informasi, dalam gugatannya Breja mengaku diberhentikan dengan alasan pernah mengaku sebagai chief financial officer di Uber. Padahal menurut Breja, dirinya tak pernah mengklaim seperti itu, melainkan mengaku bahwa dirinya pernah menjadi CFO di salah satu divisi di Uber.
JUUL sendiri baru saja melakukan perombakan di jajaran eksekutifnya. Salah satunya ialah CEO Kevin Burns yang mundur dan digantikan oleh K.C. Crosthwaite. Sejumlah eksekutif lainnya yang mundur pada akhir Oktober lalu antara lain Chief Administrative Officer Ashley Gould, Chief Financial Officer Tim Danaher, Chief Marketing Officer Craig Brommers, dan senior vice president of advanced technologies David Foster.
(VapeMagz Indonesia)
Comments