Jumlah Video YouTube Tentang Vaping Naik Secara Dramatis Dalam Beberapa Tahun Terakhir

By Vapemagz | News | Selasa, 17 Maret 2020

YouTube dianggap telah dipenuhi dengan video yang menyesatkan dan menggembar-gemborkan keamanan produk tembakau khususnya yang mempromosikan vaping. Dalam studi yang dipublikasikan di Harvard Kennedy School Misinformation Review, para peneliti menemukan bahwa dari 2013 hingga 2019 penayangan video YouTube yang bertema tembakau meningkat secara dramatis terutama yang memiliki instruksi terkait vaping.

“Akses yang mudah dari materi video promosi produk-produk tembakau dapat ditayangkan dengan mudah meskipun ada larangan iklan tembakau,” kata para peneliti Annenberg Public Policy Center (APPC) dari University of Pennsylvania.

Pada tahun 2019 peneliti menemukan video bertema “the art of vape” telah ditonton lebih dari 40 juta kali atau sekitar 68.000 sehari. Sebagai pembanding pada 2013 video terkait tembakau yang paling banyak dilihat adalah merokok menggunakan pipa dengan total lebih dari 62.000 tontonan.

AFP
Penayangan video YouTube yang bertema tembakau meningkat secara dramatis dari periode 2013 ke 2019.

“Meskipun kami tidak memiliki bukti langsung tentang efek video pro-vaping, kenaikan vaping di kalangan remaja dalam beberapa tahun terakhir telah disertai dengan peningkatan dramatis dalam jumlah penonton video vaping,” kata pemimpin penelitian Daniel Romer, yang juga selaku Direktur Riset APPC.

Sekitar 85 persen remaja telah menyaksikan YouTube yang memberikannya potensi untuk mempengaruhi jutaan anak muda. YouTube sendiri telah melarang iklan untuk produk tembakau. Tetapi YouTube dan pengguna yang membuat video tembakau diizinkan secara hukum untuk mendapat keuntungan darinya.

“Salah satu konsekuensi buruk dari model bisnis ini adalah bahwa video dengan informasi menyesatkan tentang produk berbahaya seperti tembakau dapat menjadi sumber keuntungan bagi YouTube dan pembuatnya,” kata Romer.

Produsen video tembakau ini kebanyakan adalah para individu pribadi. Meskipun para peneliti tidak menemukan bukti adanya hubungan para individu ini dengan produsen industri tembakau, mereka mengatakan masih mungkin bahwa industri tembakau mendukung dan membayar pembuat video ini.

(Via Eurekalert)

Comments

Comments are closed.