Investor Asing Lepas Saham Rokok, Efek Cukai 2021?

By Bayu Nugroho | News | Senin, 23 November 2020

Kenaikan cukai rokok di tahun 2021 menjadi dilema bukan hanya untuk pembeli, melainkan juga perusahaan rokok itu sendiri. Meski hampir memasuki akhir tahun, pemerintah masih enggan buka suara mengenai tarif cukai baru yang diyakini banyak orang akan merugikan berbagai pihak.

Belum resmi cukai baru disahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin dihebohkan dengan investor asing yang beramai-ramai melepas saham rokok di Indonesia. Namun saham rokok kembali menguat lantaran ada aksi beli dari investor domestik.

Data perdagangan mencatat, saham-saham rokok memang menguat lantaran ada aksi beli dari investor domestik, bukan asing. Tercatat ada lima emiten rokok di BEI yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA), dan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC).

Saham GGRM naik 4,78 persen di level Rp 44.925/saham dengan nilai transaksi Rp 224,92 miliar. Tapi investor asing tercatat keluar Rp 34,35 miliar. Sebulan terakhir asing mencatatkan net sell Rp 146,23 miliar.

Saham HMSP juga naik 5,05 persen di level Rp 1.560/saham, dengan nilai transaksi Rp 380,36 miliar. Lagi-lagi asing juga mencatatkan net sell Rp 26,17 miliar, dan sebulan terakhir asing keluar Rp 220,29 miliar.

Kemudian saham WIIM naik 4,63 persen di posisi Rp 565/saham dengan nilai transaksi Rp 53,96 miliar. Untungnya asing masuk Rp 915,53 juta, tapi sebulan terakhir saham WIIM dilepas asing Rp 4,48 miliar.

Selanjutnya saham RMBA naik 4,89 persen di level Rp 386/saham dengan nilai transaksi Rp 282,23 miliar. Asing melepas saham Bentoel Rp 82,99 juta, dan sebulan terakhir juga melego sebanyak Rp 264,99 juta.

Lalu saham ITIC juga naik 3,68 persen menjadi Rp 845/saham, dengan nilai transaksi Rp 2,28 miliar. Asing cuma masuk Rp 14,60 juta. Saham ITIC punya kapitalisasi paling rendah di antara empat emiten rokok lainnya yakni hanya Rp 794 miliar.

Berita Satu
Christine Natasya, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia: “Kemungkinan kenaikan cukai pada tahun 2021 seiring dengan rendahnya pertumbuhan upah minimum, pemulihan volume penjualan rokok untuk tahun 2021 mungkin lebih rendah dari yang diantisipasi.”

Bandingkan dengan GGRM market cap-nya Rp 86,44 triliun, RMBA Rp 14,05 triliun, WIIM Rp 1,19 triliun, dan paling besar yakni HMSP yakni Rp 181,46 triliun. Total asing melepas saham rokok kemarin mencapai Rp 62 miliar dari GGRM, HMSP, dan RMBA.

Pemerintah memang memastikan akan kembali mengerek tarif cukai rokok. Hanya saja, meskipun sudah memasuki akhir tahun, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan kenaikan tersebut akan diumumkan.

(Via CNBC Indonesia)

Comments

Comments are closed.