Investasi Altria di JUUL Menyusut Rp55 Triliun

By Vapemagz | News | Sabtu, 1 Februari 2020

Altria Group Inc melaporkan penyusutan nilai invetasinya di JUUL Labs yang disebut-sebut telah merugikan perusahaan hingga USD4 miliar atau sekitar Rp55 triliun. Penurunan nilai perusahaan ini seiring dengan “perang” terhadap penggunaan vape di Amerika Serikat.

Perusahaan raksasa tembakau itu pada Kamis (30/1/2020) mengatakan nilai sahamnya di JUUL turun USD4,1 miliar pada kuartal keempat. Sekarang nilai investasi Altira di JUUL tinggal USD12 miliar (sekitar Rp165 triliun), turun drastis dari suntikan dana sebesar USD38 miliar (sekitar Rp500 triliun) yang digelontorkan Altria saat mengakuisisi 35 persen saham JUUl pada Desember 2018.

Ini adalah penurunan nilai saham kedua yang diderita Altria, pembuat Marlboro itu atas investasi yang dinilai sebagian analis sebagai perjudian. Pada bulan Oktober, Altria juga merugi sekitar USD4,5 miliar.

“Saya sangat kecewa dengan kinerja investasi kami di JUUL,” kata Kepala Eksekutif Altria, Howard Willard. Dia mengatakan sejumlah alasan yang menyebabkan penurunan nilai investasi itu, seperti penyakit paru-paru terkait vaping (EVALI) hingga JUUL yang dituntut bertanggung jawab terhadap penggunaan produk di kalangan remaja.

AFP
Altria mengakuisisi 35 persen saham JUUL pada Desember 2018 lalu.

Kerugian ini membuat Altria merevisi kesepakatan awal mereka dengan JUUL. Dalam perjanjian revisi antara Altria dan JUUL, Altria tidak akan lagi menyediakan pemasaran dan distribusi ritel untuk perusahaan rintisan itu seperti yang awalnya disetujui oleh perusahaan.

Altria sekarang akan fokus membantu JUUL dalam mengurus regulasi, termasuk pengajuan produknya untuk disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA). JUUL dan para pesaingnya harus mengirimkan produk mereka untuk ditinjau FDA pada bulan Mei agar bisa dijual di AS.

“Kami fokus membangun perusahaan untuk jangka panjang. Saat ini kami menyiapkan penelitian ilmiah untuk ditinjau FDA dan mengambil pendekatan metodis ke pasar luar negeri,” kata CEO JUUL yang juga merupakan mantan eksekutif Altria, K.C. Crosthwaite.

Kesepakatan baru juga memberi opsi bagi Altria untuk meluncurkan produk rokok elektriknya sendiri jika ternyata JUUL gagal lolos tinjauan FDA. Seperti yang diketahui, Altria dan Phillips Morris bekerja sama untuk meluncurkan produk heat not burn (HNB) iQOS yang telah mendapatkan pengesahan FDA serta mulai dipasarkan di AS mulai September.

Hanya saja, menurut analis RBC Capital Markets Nik Modi respon pasar terhadap produk tersebut bisa dikatakan rendah. Altria sendiri mengatakan telah melatih lebih dari 100 tenaga penjualan untuk mempromosikan produk. Perusahaan tidak memberikan angka penjualan iQOS di Atlanta dan Richmond, tempat produk ini telah dipasarkan.

(Via Wall Street Journal)

Comments

Comments are closed.