Inilah Perbedaan Mendasar Open Dan Closed System Dalam Rokok Elektrik

By Vape Magz | News | Kamis, 18 Agustus 2022

Perbedaan mendasar dalam gambar antara vape open dan closed system (sumber foto : https://vape.hk/open-vs-closed-vaping-systems-whats-the-difference/)

Vapemagz – Perusahaan rokok elektrik (vape) semakin berinovasi dalam menciptakan produk setiap tahunnya. Bahkan dewasa kini terdapat device atau rokok elektrik yang disajikan dengan open dan closed System.

Ketua KONVO Hokkop Situngkir menjelaskan perbedaan keduanya dari segi sistem pengisian yang terdapat dalam vape jenis tersebut. Menurutnya, perbedaan terbesar dari kedua system ini yaitu dari sisi pengisiannya.

Open System didisain untuk bisa diisi ulang oleh penggunanya. Dalam device ini, terdapat tangki kosong yang bisa diisi e-liquid. Sedangkan dalam device Closed System tidak bisa diisi ulang alias setelah kosong atau habis, langsung dibuang.

Dari sisi ekonomis, open System dalam semua aspek, cukup murah serta fleksibel dirubah sesuai keperluan penggunanya. Semua bisa diganti dari daya tahannya, bahan material coil nya, airflow dari device nya hingga kekuatan baterai, yang tentunya bisa terbantu karena bisa di charge ulang (untuk hal ini sama dengan closed system).

“Bagi konsumen yang mengharapkan kebebasan, fleksibilitas dengan harga terjangkau, memilih device yang Open System jadi opsi yang bagus. Device ini juga memberi keuntungan besar buat penggunanya karena menawarkan varian rasa yang sangat variatif dan bisa diubah-ubah,” ujar Hokkop dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8/2022).

Selain itu dalam Open system, varian e-liquid yang jumlahnya ratusan juga sekaligus menjamin konsumennya untuk mendapat rasa yang benar-benar cocok untuk vapers, sehingga harga relatif lebih murah ketimbang dari device Closed System.

Meski demikian, pengisian liquid secara manual oleh konsumen ini tentunya juga memiliki risiko. Salah satunya yaitu soal standarisasi.

“Selain kandungan yang terdapat dari produk liquid yang belum tentu sesuai standar, jika konsumen mencampur satu atau dua bahkan beberapa rasa sekaligus pun memiliki resiko yakni kadar yang terkandung belum tentu aman dan rasanya pun bisa menjadi enak tapi bisa juga tak karuan,” tambah Hokkop.

Hal yang berbeda dirasakan jika menggunakan device Closed System. Device ini dinilai jauh lebih aman karena kandungan serta proses pengisian liquid yang dilakukan secara resmi alias pabrikan.

Sehingga, tidak asal-asalan sesuai kehendak penggunanya. Selain tentunya sudah terjamin produsen yang bersangkutan, varian rasa yang disuguhkan juga sudah beragam dan mengikuti selera pasar.

“Closed System justru lebih eksklusif meski terbilang sedikit lebih mahal. Ibaratnya kita membayar lebih untuk keamanan dan kualitas produk yang kita konsumsi,” paparnya.

“Namun, device Closed System juga cenderung lebih praktis dalam penggunaannya, tak perlu repot mengganti coil atau mengisi tangki liquid, cocok untuk konsumen bergaya hidup simple,” jelas Hokkop.

Comments

Comments are closed.