Ini Dampak Lebih Suka Beli Rokok Ketimbang Makanan Bergizi

By Vape Magz | News | Selasa, 4 April 2023

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Aceh, dr Ferry Dwi Kurniawan, SpP(K) meminta masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif pada penderita TB. Apalagi penyakit sangat menular ini bisa dipulihkan. 

“Ketika ada yang sakit TB, tak perlu takut menjauhi. Kita semangati untuk minum obat. Kalau ada yang sakit, kita sarankan segera ke dokter,” katanya.

Rata-rata pasien yang berobat kepadanya datang dalam kondisi terlambat. Padahal, penyakit ini harus ditangani segera. Bila terlambat penanganan, maka bisa berakibat fatal. Pasalnya, bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat menginfeksi organ tubuh lainnya, sehingga butuh pengobatan yang lebih sulit. Begitupun, dr Ferry berharap keluarga untuk mendukung pengobatan penderita. 

“Kalau keluarga tak mau mendukung, maka penderita juga malas memeriksa ke dokter,” katanya.

Kecuali itu, dia berharap masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, sehingga bisa mengurangi risiko terjangkit berbagai penyakit.

“Merokok adalah nikmat. Berat sekali untuk berhenti. Makanya harus mengedepankan kesadaran. Banyak masyarakat kita yang lebih senang beli rokok, ketimbang beli makanan bergizi. Akibatnya, lebih mudah kena TB,” katanya.

Sebagaimana pernah diungkapkan oleh Dinas Kesehatan Aceh beberapa waktu yang lalu, sekitar 20 persen penduduk Aceh adalah perokok berat. Jika saja penduduk Aceh saat ini 5,5 juta, maka jumlah perokok di atas 1 juta orang. Sudah tak terhitung jumlah uang yang dihabiskan untuk membeli rokok, yang sedianya bisa digunakan untuk membeli bahan makanan untuk keluarga. Faktor ini juga dinilai berkontribusi terhadap banyaknya kasus stunting di Aceh, yang angkanya di atas rata-rata nasional.

Bukan cuma stunting, penyakit lain banyak muncul akibat menghisap roko, baik oleh penggunanya maupun anggota keluarga lain yang ikut terhirup asap rokok. Jika sang ayah yang punya balita mengisap rokok di rumah, maka tentu dampak yang lebih besar terhadap si anak tersebut. Bahkan disebut-sebut dalam sejumlah literatur bahwa salah satu faktor risiko kanker paru adalah perokok pasif. Bahaya asap rokok pada anak-anak yang pertama adalah timbulnya penyakit pernafasan, seperti pneumonia, bronkiolitis, dan bronkitis. Selain itu, anak-anak juga rentan terkena flu, batuk, hingga sesak nafas.

 

Via tribunnews.com

Comments

Comments are closed.