India Dibanjiri Produk Vapor China Meski Pemerintah Telah Melarang Penggunaan ENDS

By Vapemagz | News | Kamis, 13 Desember 2018

Pada bulan Oktober lalu, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Union, telah mengeluarkan surat edaran untuk melarang penjualan produk Electronic Nicotine Delivery Systems (ENDS) seperti rokok elektronik, perangkat heat not burn (HNB) dan shisha. Meski demikian, masih banyak ditemukan toko-toko rokok di beberapa kota yang masih menjual produk vapor, baik yang mengandung nikotin atau tidak.

Penelusuran dari Tribune di Chandigarh, Mohali, dan Panchkula, menemukan beberapa toko rokok berbasis stand sepeda yang menjual produk-produk vapor. Hampir semua produk itu merupakan produk asal China, seperti Aramax Vaping Pen, Orca Solo, Smok, Xlum dan Ivape.

Produk-produk vapor dapat dijumpai dengan harga yang beragam. Produk termurah ditemukan seharga Rs 600 atau setara Rp 120.000 yakni EVod Vape. Untuk kelas menengah, harga vape berbentuk pena ditemukan antara Rs 1.000 (sekitar Rp 200.000) hingga Rs 1.300 (sekitar Rp260.000). Adapun harga termahal ditemukan seharga Rs 9.500 hingga Rs 10.000 (sekitar Rp 1,9-2 juta).

“Kami dibanjiri pesanan dan kami sudah menjual begitu banyak produk. Orang-orang akan banyak yang kembali dengan vape mereka yang rusak dan meminta kami untuk memperbaikinya. Kebanyakan mereka membeli vape bebas nikotin, tetapi beberapa juga memesan produk mengandung nikotin. Hanya orang yang mencoba berhenti merokok yang membeli vape,” ujar salah satu pedagang.

Livemint
Larangan penggunaan Electronic Nicotine Delivery Systems tak membuat produk vapor menghilang dari peredaran di India.

Selain itu, penjualan produk melalui daring juga masih dijumpai. Seperti melalui situs e-commerce seperti Amazon India, Flipkart atau Snapdeal. Hingga situs-situs komersial seperti vapeadda.com dan vapestop.in.

Keputusan pemerintah India melarang peredaran ENDS memang menimbulkan pro dan kontra. Setelah ditemukannya bukti yang menemukan vape lebih aman ketimbang rokok konvensional, banyak pihak memprotes larangan vaping di India lantaran mencegah para perokok beralih ke produk yang lebih aman seperti vape. Padahal, tingkat perokok di India adalah yang salah satu tertinggi di Asia dan dunia.

Pengakuan seorang vapers di India mengatakan dia telah merokok rokok selama 10 tahun dan pada akhirnya bisa berhenti lantaran beralih ke vape. “Vape memungkinkan saya untuk mengatur konten nikotin. Saya tidak merasa sesak napas lagi,” kata vapers yang mengaku berporfesi sebagai pengacara itu.

(Via Tribune India)

Comments

Comments are closed.