Imperial Brands Siap Jual Bisnis Cerutu, Alihkan Investasi ke Sektor Vape

By Vapemagz | News | Kamis, 2 Mei 2019

Grup perusahaan tembakau, Imperial Brands Plc berencana menjual bisnis cerutu globalnya sebagai bagian dari rencana untuk melepaskan aset senilai USD2,61 miliar pada Mei 2020. Lini bisnis ini termasuk joint venture (usaha patungan) cerutu premium Cohiba dari Kuba.

Perusahaan asal Inggris ini menjual lini operasi cerutu untuk membayar utang dan meningkatkan investasi. Imperial menurut laporan keuangan akhir September lalu memiliki utang bersih GBP 11,9 miliar. Sebagai gantinya, perusahaan akan mengalokasikan dana hasil penjualan untuk berinvestasi dalam produk vaping serta area pertumbuhan lainnya.

“Cerutu premium telah berkinerja baik selama beberapa tahun. Namun, ini adalah bisnis mewah yang unik dengan basis konsumen dan rute yang berbeda dibanding bisnis Imperial lainnya. Menyadari bahwa penilaian aset tembakau tersebut telah berada di bawah tekanan dalam 12 bulan terakhir, aset hanya akan dijual jika mendapat nilai yang sesuai,” kata pernyataan resmi dari Imperial.

Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menghimpun dana sebesar GBP 2 miliar atau USD 2,6 miliar pada tahun 2020 melalui penjualan aset. Sejauh ini perusahaan telah mengumpulkan GBP 280 juta. Imperial mengatakan kemajuan signifikan telah dibuat dengan sejumlah peluang divestasi lainnya.

SANTI BURGOS via Bloomberg
Imperial Brands berencana menjual lini bisnis cerutu premium asal Kuba, Cohiba. Nilai penjualan diproyeksi mencapai GBP 1-1,5 miliar.(ZAL)

Imperial Brands yang dikenal atas produk-produk rokok seperti Davidoff, Parker & Simpson dan Gauloises Blondes itu tahun lalu mengatakan akan meluncurkan produk vaping baru untuk meningkatkan kinerja pada pasar tembakau yang menurun. Para analis industri tembakau mengatakan penjualan rokok turun selama 17 bulan. Penjualan turun 3,8 persen dalam empat minggu hingga 20 April dan 4,2 persen selama 12 minggu.

Di lain sisi, pasar rokok elektrik sedang mengalami perkembangan signifikan secara global. Meski demikian, produk rokok elektrik juga menghadapi tekanan seperti dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA), lantaran maraknya penggunaan produk oleh anak di bawah umur (underage).

Keuntungan Imperial telah terbebani oleh investasi dalam rokok elektrik, khususnya untuk meningkatkan produk dengan merek Blu. Perusahaan ini sedang berada di bawah tekanan dari para pesaing yang memiliki anggaran investasi yang lebih besar dan merek yang lebih populer.

Terkait dengan lini bisnis cerutu, di bawah usaha patungan 50-50 di Kuba, Imperial mendistribusikan dan menjual cerutu dengan merek Cohiba, Romeo y Julieta, dan Montecristo. Penjualan ini menawarkan peluang bagi investor lain untuk mengambil bisnis di negara kepulauan itu, yang telah diisolasi oleh sanksi AS selama bertahun-tahun.

Bisnis cerutu premium menghasilkan 340 juta cerutu per tahun dengan 4.500 karyawan dan pabrik di Republik Dominika, Honduras, dan Amerika Serikat. Analis dari Jefferies memperkirakan penjualan tahunan sekitar 345 juta pound dan laba sekitar 85 juta pound. Imperial diproyeksi bisa meraup GBP 1 miliar hingga GBP 1,5 miliar dari penjualan bisnis cerutu premium.

(Via Reuters)

Comments

Comments are closed.