Imbauan APVI Terkait Penggunaan Rokok Elektrik Selama Masa Pandemi Virus Korona

By Vapemagz | News | Senin, 13 April 2020

Di tengah meningkatnya penularan wabah virus korona (coronavirus atau COVID-19) yang kini telah menjadi pandemi global, para pengguna rokok elektrik (vapers) diwajibkan untuk sering membersihkan dengan disinfektan. Imbauan itu disampaikan Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto.

“Kepada para pengguna rokok elektrik kami meminta tidak menghembuskan uap kepada orang-orang di sekitarnya. Selalu cuci tangan sebelum menggunakan produk tersebut dan rutin membersihkan rokok elektriknya dengan disinfektan. Kami ingin periode sulit ini segera berlalu dan kembali menjalani aktivitas seperti semula,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/4/2020).

APVI sudah memberikan arahan kepada seluruh anggotanya untuk mengikuti instruksi dari pemerintah pusat terkait protokol kesehatan. Dengan begitu diharapkan penyebaran COVID-19 tidak semakin meluas dan kesehatan masyarakat tetap terlindungi.

AFP
Rokok elektrik atau vape.

Aryo menambahkan masyarakat Indonesia saat ini tengah berada dalam posisi yang tertekan baik secara fisik dan psikologis seiring masifnya penyebaran COVID-19. Adapun terkait informasi bahwa pengguna rokok elektrik lebih rentan terinfeksi COVID-19, Aryo mengatakan perlu adanya kajian ilmiah yang menyeluruh dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha.

Harapannya hasil dari penelitian tersebut komprehensif sehingga menciptakan informasi yang akurat bagi publik. Sementara itu Peneliti Senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Prof Achmad Syawqie menyatakan bahwa kajian ilmiah yang dilakukan di luar negeri sejauh ini lebih fokus terhadap rokok ketimbang rokok elektrik.

“Karena rokok menyebabkan permasalahan terhadap paru-paru dan organ vital lainnya. Para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa pengguna rokok elektrik juga sama dengan perokok yaitu lebih mudah terpapar COVID-19. Kami mendukung adanya kajian ilmiah berbasis lokal tentang rokok elektrik,” kata Syawqie.

Sebelumnya dalam laporan Scientific American pada 17 Maret lalu menyebutkan bahwa meskipun belum banyak penelitian yang menyelidiki hubungan ini secara khusus, banyak bukti menunjukkan bahwa merokok menekan fungsi kekebalan di paru-paru dan memicu peradangan. Adapun terkait dengan rokok elektrik dan COVID-19 penelitiannya belum ada.

Comments

Comments are closed.