Hungaria Menaikkan Pajak Rokok Ke Tingkat Tertinggi

By Bayu Nugroho | News | Senin, 12 April 2021

Menyusul keputusan Pengadilan Uni Eropa atau Court of Justice of the European Union (CJEU), Hungaria menaikkan cukai tembakau ke tingkat yang paling tinggi.

Pada bulan Maret, CJEU mengatakan Hungaria telah gagal mematuhi peraturan Uni Eropa dengan menjaga tarif cukai produk tembakau di bawah batas yang disyaratkan.

Berdasarkan pedoman UE, cukai produk tembakau harus mencapai 60 persen dari harga eceran rata-rata dan setidaknya EUR 90 (Rp 1,5 juta) per 1.000 batang rokok. Rasio 60 persen tidak berlaku untuk harga di atas EUR 115 (Rp 2 juta) per 1.000 batang rokok.

Sementara UE berpendapat bahwa tarif pajak yang lebih rendah di Hungaria memengaruhi persaingan dan melanggar peraturan perlindungan kesehatan UE. Dalam pandangan pemerintah Hungaria, peraturan UE juga mengabaikan fakta bahwa negara-negara di perbatasan timur menghadapi persaingan yang lebih ketat dari penyelundup rokok dan impor pasar gelap.

Unsplash / Raul Miranda
Ada sekitar 2,5 juta perokok di Hungaria, hampir sepertiga dari populasi orang dewasa.

Kenaikan pajak rokok Hungaria sebesar 7,3 persen sudah diterapkan sejak 1 Januari, menyusul tambahan kenaikan sebesar 4,8 persen pada 1 April. Kritikus mengatakan kenaikan harga baru ini membuat rokok tidak terjangkau oleh banyak perokok.

Setelah kenaikan terbaru, harga sebungkus rokok di Hungaria berbanderol HUF 1.700 – 1.800 (Rp 82.667 – Rp 87.529), kira-kira HUF 200 – 250 (Rp 9.725 – Rp 12.156), lebih mahal daripada akhir tahun lalu.

Ini berarti perokok akan menghabiskan kira-kira HUF 51.000 – 55.000 (Rp 2,4 juta – Rp 2,6 juta) per bulan untuk rokok, yang jumlahnya sekitar setengah dari upah minimum di Hungaria saat ini.

Dalam poling terbaru di Hungaria, 23 persen perokok Hungaria mengatakan mereka akan berhenti karena kenaikan harga; 10 persen mengatakan mereka akan beralih ke tembakau linting; dan 8 persen akan beralih ke produk vaping. Namun, ada 22 persen bersikeras bahwa mereka akan terus merokok.

(Via Hungary Today)

Comments

Comments are closed.