Berbagai tindakan dilakukan Bea Cukai untuk mencegah berbagai aksi peredaran rokok ilegal dengan kegiatan pemantauan Harga Transaksi Pasar (HTP). Cara mengecek apakah produk tersebut sudah sesuai dengan Harga Jual Eceran (HJE), anggota Bea Cukai mengecek pada bagian pita cukai yang melekat di produk.

Total ada empat Bea Cukai yang melakukan aksi pemantauan harga secara serentak yakni Bea Cukai Jakarta, Bea Cukai Magelang, Bea Cukai Jambi dan Bea Cukai Bandar Lampung. Selain melakukan pemantauan harga, Bea Cukai juga memberikan edukasi kepada para pemilik toko terkait ciri-ciri rokok ilegal dan cara mengidentifikasinya.

Untung Purwoko, Kepala Kantor Bea Cukai Jakarta, mengungkapkan pemantauan yang dilakukan berpusat di Kecamatan Cempaka Putih, Matraman, Cipayung, dan Makasar dalam waktu sepekan terakhir.

Di kawasan Magelang, pemantauan dilaksanakan di enam kecamatan pada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Purworejo. “Pemantauan HTP ini, pemerintah, masyarakat, produsen, dan penjual rokok eceran dapat bekerja sama dalam mewujudkan keseimbangan harga rokok di pasaran dengan yang tertera pada pita cukai. Sesuai dengan kebijakan yang berlaku,” kata Amat Supriyono, Pejabat Fungsional Bea Cukai Magelang.

Ton / Bea Cukai
Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan HTP tidak melebihi HJE yang tertera di pita cukai rokok.

Bea Cukai Jambi sendiri melakukan pemantauan HTP secara intens di wilayah rawan peredaran rokok ilegal yakni Kota Jambi, Muaro Jambi, Bungo, dan Kerinci. “Kami mengimbau masyarakat untuk dapat melaporkan kepada Bea Cukai terdekat apabila menemui peredaran rokok di kalangan masyarakat yang terindikasi ilegal,” kata Ardiyatno, Kepala Kantor Bea Cukai Jambi.

Wilayah terakhir, Bea Cukai Bandar Lampung melakukan pemantauan berpusat di Kecamatan Kota Agung, Kecamatan Jati Agung, Kecamatan Padang Ratu, Kecamatan Abung Kunang, Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Bumi Agung. “Pandemi Covid-19 tidak menghalangi pihaknya melakukan pemantauan. Kegiatan digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” kata Esti Wiyandari, Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung.

(Via JPNN)